Bisnis

Sambut Baik! PNM Siap Bergabung dengan Holding BUMN Ultramikro

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 04/03/2021 16:30 WIB

Kantor Pusat PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Executive Vice President Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki mengatakan perusahaannya siap mengikuti arahan pemerintah dalam pembentukan sinergi BUMN untuk ultramikro.

Dia menyebut saat ini proses sinergi antara PNM dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tengah dalam tahap pendalaman.

Diketahui, pemerintah berencana membentuk sinergi BUMN untuk Ultra Mikro (UMi) dengan melibatkan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Pegadaian (Persero.

“Namun, kami akan ikut arahan pemerintah. Kami pun tentu melakukan persiapan-persiapan untuk aksi korporasi ini," kata Sunar di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Sejauh ini, sebagai BUMN yang aktif menjalankan program-program pemberdayaan UMKM dan UMi, kinerja PNM terjaga positif. Sunar menyebut kondisi perusahaan kini dalam kategori sangat sehat. Keadaan tersebut membuat PNM akan tetap melakukan ekspansi pembiayaan secara agresif sepanjang 2021.

Sepanjang 2020, PNM menyalurkan pembiayaan senilai Rp 26,9 triliun bagi 7,9 juta nasabah Mekaar dan UlaMM. Likuiditas PNM juga terjaga, dengan catatan aset perusahaan ini pada periode yang sama mencapai Rp31,7 triliun, dan laba bersih Rp358 miliar.

"Kondisi ekonomi ultramikro saat ini pun sudah sangat membaik. Kami berharap dapat membantu pemulihan ekonomi lebih cepat," katanya.

Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama sekaligus dosen FEB Universitas Trisakti dan MET Universitas Atmajaya Hans Kwee mengatakan, keterlibatan PNM dalam sinergi ultramikro yang hendak dibentuk pemerintah dapat meningkatkan integrasi data dalam pengembangan segmen UMKM nasional.

Dia menyebut, kombinasi data UMKM dari ketiga perusahaan akan membuahkan hasil berupa terciptanya basis data yang lebih baik untuk pelayanan usaha kecil. "Apalagi, saat ini memang zamannya digital banking. Data yang baik, akan membuat scoring pembiayaan lebih presisi," kata Hans.

Dia menyampaikan penggabungan jaringan ketiga perusahaan ini juga akan berdampak positif bagi UMKM karena pelaku usaha bisa mendapat layanan produk lebih beragam di tempat yang sama atau one stop service.

Terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebut pembentukan sinergi BUMN untuk ultramikro akan berdampak pada turunnya biaya pinjaman yang bisa diambil pelaku UMKM dan UMi.

Penurunan ini akan terjadi karena sinergi membuat efisiensi di ketiga perusahaan terwujud. "Proses operasional pembiayaan pun akan lebih cepat dan mudah lataran integrasi data ke depannya," ujar Nafan.

Sinergi BUMN untuk ultramikro bertujuan untuk mendukung visi pemerintah dalam memberdayakan usaha ultramikro, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar 57 juta pelaku usaha ultramikro yang mayoritas belum tersentuh layanan perbankan.

Melalui sinergi, rasio pelaku usaha ultramikro yang tidak terlayani lembaga keuangan formal ditargetkan dapat diturunkan dari 68% pada 2018 menjadi 42% pada 2024.

Artikel Terkait