Opini

Roadmap Jalur Favorit Presiden ke-8 RI 2024

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 06/03/2021 20:30 WIB

Foto mirip keindahan alam Swiss, 3 Maret itu kontras dengan heboh panas gersang KLB Partai Demokrat 5 Maret.

Oleh: Christianto Wibisono, penulis buku KDM Kencan Dinasti Menteng

Opini, INDONEWS.ID - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Anas bersyukur dengan kehadiran Ketua DPR Puan Maharani berwisata ke Kawah Ijen di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java1- 3 Maret 2021. Nuansa panas gaduh ini akan mewarnai iklim politik Indonesia sampai hari coblosan Pilpres Maret 2024 atau 3 tahun lagi.

Sebab presiden terpilih harus sudah ditetapkan definitive pada 6 Oktober 2024, atau 14 hari sebelum masa jabatan Presiden ke-7 Jokowi selesai 20 Oktober 2024.

Pengajuan nama Capres mulai dibuka Juli 2022 atau tinggal 16 bulan lagi. Pilpres 2024 akan dipenuhi oleh jalur favorit Gubernur sebagai capres potensial karena itu bupati walikota merupakan platfom awal yang tepat bagi kandidat beraspirasi menuju Istana Merdeka Utara.

Pemilu pertama Indonesia 1955 memilih DPR dan tidak menampilkan kontestasi calon PM secara individual. Pemilih mencoblos partai dan fraksi di parlemen yang memilih PM.

Dalam kurun 10 tahun pertama elite Indonesia “mengukuhkan diri mereka sendiri jadi legislator di DPR” kemudian bermain voting diantara anggota KNIP - DPRS sampai Pemilu 1955 untuk menggonta ganti PM sesuai kelihayan manuver PM yang bersangkutan.

Presiden Sukarno hanya menjadi PM Kabinet presidensial 87 hari 19 Agustus -14 Nov 1945. Ia diganti oleh Sutan Syahrir dari Partai Sosialis yang menjadi PM pada usia 36 tahun lalu 3 Juli 947 diganti rekan separtai Mr Amir Syarifuddin.

Yang tragis akan dieksekusi karena pemberontakan PKI Madiun oleh PM ke-4 Wapres Mohamad Hatta. PM ke-5 Mohamad Natsir dari Masyumi hanya berkuasa 7 bulan diganti PM ke-6 rekan separtai Sukiman. PM ke-7 Mr Wilopo dari PNI, PM ke-8 Mr Ali Sastroamijoyo dan PM ke-9 Mr Burhanudin Harahap dari Masyumi.

Pemilu 1955 jujur dan adil meski PM dari Masyumi, pemenang pertama PNI dan Masyumi di nomor 2 disusul NU dan PKI. Sedang PSI gagal masuk 5 besar malah jadi partai gurem hanya memperoleh 5 kursi.

Sebagai hasil pemilu dibentuk kabinet koalisi 3 besar PNI Masyumi NU tanpa PKI dipimpin oleh Mr Ali Sastroamojoyo, Lazarus Politik yang mempelopori jadi PM dua kali tidak berturutan.

Sayang bahwa kabinet ini jatuh dalam setahun dan Bung Karno menetapkan negara dalam keadaan darurat perang. Ia menunjuk dirinya pribadi sebagaiformatur kabinet dan mengangkat Ir Juanda Kartawijaya menjadi PM Kabinet Karya.

Setahun kemudian PRRI memberontak dan Prof DrSumitro mengungsi ke luar negeri selama 10 tahun. Setelah Dekrit Presiden Kembali ke UUD 1945 maka Juanda diangkat jadi Menteri Pertama sejak 10 Juli 1959 hingga wafat 7 November 1963.

Setelah itu Bung Karno akan mengangkat Presidium 3 waperdam yaitu Subandrio, Leimena dan Chairul Saleh sampai dilengserkan oleh Supersemar 11 Maret 1966 dan melejitnya Jendral Soeharto sebagai presiden kedua dengan pemberhentian Presiden Sukarno oleh Ketua MPRS Jendral Nasution.

Soeharto menjadi sutradara pemilu dengan jatah angggota MPR DPR yg dikuasai oleh anggota yang diangkat maka selama 7kali pemilu dan MPR hasil pemilu bolak balik mengangkat Soeharto sebagai Presiden hingga ke tujuh kalinya Maret 1998.

Tapi usia kabinet ini hanya 66 hari karena 21 Mei 1998 Soeharto akan dilengserkan oleh 15 menterinya, sebagai hukum karma politik penahanan 15 menteri Bung Karno 18 Maret 1966 oleh Soeharto
Sejak itu hukum karma selalu menimpa elite puncak RI secara kasat mata menderminkan validasi perbahasa kuno, siapa menabut angin akan menuai badai.

Elite Indonesia “gemar” membui satu sama lain atau bahkan meng eksekusi dalam pemberontakan atau penumpasan kudeta satusama lain.

Orde Lama Bung Karno sempat menahan mantan PM Sutan Syahrir karena itu Bung Karno juga mengalami karma di tahan di Wisma Yaso oleh rezim Orba.

Soeharto menggulingkan Bung Karno memanipulasi MPRS 1966, lalu Ketua MPR Harmoko akan memakzulkan Soeharto bila tidak lengser 21 Mei 1998.

Soeharto mengkudeta Ketum PDI Megawati dalam tragedy Kudatuli 1996 yang dilaksanakan oleh Pangdam V Sutiyoso dan Kasdam SBY (Presiden RI ke-6) yg 5 Maret 2021 mengalami kudeta Partai Demokrat, oleh KSP Jendral purnawirawan Muldoko.

Habibie secara ksatria tidak bersedia maju jadi capres karena laporan pertanggungan jawabnya ditolak oleh MPR hasil pemlu 1999.

Penyalipan capres Megawati oleh Gus Dur dimotori oleh Ketua MPR AmienRais merupakan manuver Brutus Ken Arok Machiavelli 3in1 yang paling dramatis yang hanya berusia 19 bulan dan mengembalikan Megawati sebagai presidenke-5 yang legitimate.

Setelah itu Megawati mengalami kekalahan oleh petahana dari mantan bawahan SBY yang akan menduduki kepresidenan RI 2 periode. Diluar dugaan muncul kuda hitam Jokowi dari Solo mengorbit keGubenur DKI dan langsung ke Merdeka Utara dalam 2 tahun.

Ini adalah suatu keajaiban politik modern yang sulit dijelaskan tanpa mengakui adanya unsur “wangsit” modern dalam diri Ir Joko Widodo yang kerja pertama kali 1985-1988 di perusahaan milik Bob Hasan Kertas Kraft Aceh kemudian berwiraswasta eksport mebel sejak 1988 jatuh bangun dan mapan 1900-2005.

Pada usia 44 tahun itulah Jokowi terjun ke politik jadi calon walikota Solo sampai 2012. Langsung dari walikota Solo mengorbit jadi Gubernur DKI dan dalam 2 tahun meroket jadi Presiden ke-7 RI.

Jalur Gubernur provinsi sekarang merupakan salah satu rute favorit untuk capres mendatang.Segala macam kudeta model 1945, 1966.

1998 dan variasi suksesi berdarah sejak Malari sampai Kuda tuli sebetulnya merupakan cacat genetic elite Indonesia yang tidak bisa steril dari penyakit Brutus Ken Arok Machiavelli 3 in1.

Semoga segala macam kudeta, KLB, Malari, Kudatuli dan segala macam pemberontakan dan huru hara sara yang mengorbanja nyawa jiwa dan harta benda masyarakat tak berdosa segera bisa diakhiri dengan berpolitik secara terhormat menghormati voting dan ballot dan setop berpolitik pakai bullet, peluru, keris Ken Arok dan kudeta berdarah model G30S dan korban demo berdarah.

Semoga kita bisa berpolitik dengan sejuk senyaman iklim kawah Ijen dan pegunungan Alpen diSwiss dan bukan berkubang dalam lumpur kudeta model KLB Kudatuli dan sejenisnya.

Jalur dinasti Menteng untuk rute kepresidenan kiranya dipelihara secara beradab, manusiawi dan bebas dari kekerasan model kudeta apapun versinya, Malaria tau Kudatuli atau KLB versi gangwar primordial.*

Artikel Terkait