Nasional

Melihat Peluang Anies Baswedan dalam Pergulatan Pilpres 2024

Oleh : very - Senin, 22/03/2021 23:06 WIB

Anies Baswedan. (Foto: Tempo.co)

Jakarta, INDONEWS.ID – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei pilihan anak muda terhadap calon presiden 2024 pilihannya. Ditemukan bahwa nama Anies Baswedan menjadi pilihan terbanyak di antara 17 nama lainnya termasuk Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo.

"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara zoom meeting Rilis Survei Indikator: Suara Anak Muda tentang Isu-isu Sosial, Politik Bangsa, Minggu (21/3).

Berdasarkan hasil survei itu, Anies mendapatkan pilihan sebesar 15,2%, disusul Ganjar Pranowo 13,7%, dan Ridwan Kamil 10,2%. Sementara, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat posisi keempat dan kelima dengan suara masing-masing 9,8% dan 9,5%. Di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 4,1%. Sisanya, masing-masing nama mendapat pilihan di bawah 2%, seperti Tito Karnavian, Puan Maharani, Eric Thohir, Gatot Nurmantyo, dan Khofifah Indar Parawansa.

Bagaimana peluang Anies Baswedan dalam pertarungan pemilihan Presiden pada tahun 2024 mendatang.

Lawyer dan pemerhati politik Saiful Huda Ems mengatakan, tampaknya masyarakat maupun elit politik di partai politik belum tertarik untuk mendukung Anies untuk dicalonkan sebagai capres 2024 mendatang.

“Seorang wartawan bertanya ke saya soal bagaimana kans Anies Baswedan untuk menjadi Capres 2024, dan saya menjawabnya seperti ini: Mengingat banyaknya kasus yang menimpa Anies Baswedan meski oleh KPK belum serius menanggapinya, nampaknya masyarakat dan elite-elite politisi parpol semakin tidak tertarik untuk mendukung Anies menjadi Capres 2024,” ujarnya di Jakarta, Senin (22/3).

Hal tersebut, katanya, diperparah lagi dengan tidak terlihatnya prestasi Anies selama menjadi Menteri Pendidikan hingga dipecat dan selama Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta yang minim prestasi.

Oleh karena itu, Anies selama ini praktis hanya mengandalkan dukungan dari tokoh-tokoh politik nasional yang memiliki kesamaan visi dan tabiat politik yang kerap menjadikan sentimen SARA sebagai isue politiknya.

Dikatakannya, dalam masyarakat yang religius seperti Indonesia dan yang masyarakatnya sangat mudah dibakar dengan isue SARA, strategi mengemas isue politik berdasarkan sentimen SARA itu memang cukup lumayan efektif untuk mendulang dukungan suara. Namun ketika masyarakat kita sudah mulai melek politik seperti sekarang, dan sudah berkali-kali terkecoh oleh penggiringan opini bernuansakan sentimen SARA, semua itu hanya akan menjadi bahan kemasan politik yang usang dan tak berlaku lagi.

Kekerasan demi kekerasan politik yang bernuansakan SARA sudah menjadi trauma tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang sebenarnya memiliki karakter yang rukun, tenang dan damai. Oleh karena itu, mengapa ketika HTI dan FPI dibubarkan, nyaris tidak ada perlawanan yang cukup berarti dari masyarakat luas, bahkan dari para anggota kedua Ormas itu yang biasanya menampakkan karakter reaktif dan bringasnya.

“Jadi menantikan Anies untuk menjadi Capres 2024 saya pikir merupakan suatu kesia-siaan, kecuali para tokoh politik nasional yang memimpin partai-partai politik juga sebagian besar masyarakat kita lengah, tidak serius mempersiapkan figur pemimpin nasional di masa depan yang lebih bersih dan cakap memimpin, maka bisa jadi tokoh politisi seperti Anies akan bisa melenggang dengan tenang menjadi Capres bahkan bisa-bisa terpilih menjadi Presiden 2024,” ujarnya. 

Konon partai terbesar di negeri ini akan mengusung Prabowo-Puan menjadi Pasangan Capres-Cawapres 2024. Kita semua akan dengan mudah bisa menebak dari semua itu, apakah mayoritas rakyat masih mau memilihnya?

“Tidakkah rakyat akan bosan melihat Capres yang akan muncul hanya itu-itu saja dari dulu? Kenapa tidak mencalonkan Pak Moeldoko atau Pak Ganjar Pranowo saja misalnya? Karena itu munculnya sosok politisi baru namun terbukti memiliki integritas seperti Pak Moeldoko yang sekarang sedang fenomenal setelah adanya ribut-ribut internal Partai Demokrat itu, saya pikir jauh lebih memiliki kans besar untuk menjadi Capres 2024 daripada Anies Baswedan. Gebrakan politik Pak Moeldoko penuh muatan pendidikan politik dan demokrasi, saya pikir kita tak boleh menyia-nyiakannya untuk memimpin Indonesia ke depan,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait