Nasional

Ditjen Dikti dan Kominfo Bakal Berkolaborasi Jadikan Startup Digital Mata Kuliah Wajib Mahasiswa

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 14/05/2021 14:45 WIB

ilustrasi startup

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk menjadikan Startup Digital sebagai mata kuliah wajib mahasiswa pada tahun 2022.

Program ini akan dipersiapkan mulai tahun 2021 ini untuk memberikan pelatihan startup kepada dosen yang nantinya akan mengampu mata kuliah tersebut.

Diketahui, pemerintah bersemangat dalam mendorong penyebaran startup yang lebih masif dan berkualitas. Untuk menjadi wadah memberi pendampingan dan pemberdayaan dunia startup digital di Indonesia, pemerintah membentuk Gerakan 1.000 Startup Nasional di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Sebagai salah satu bentuk tindak lanjut kerja sama dengan Kementerian Kominfo, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI akan berusaha meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam membangun startup.

Hal ini tentunya sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang memberi hak bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studinya, namun tetap memperoleh SKS.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Paristiyanti Nurwardani menyampaikan bahwa visinya untuk mencapai target 100.000 mahasiswa terlibat dalam pengembangan startup pada 2022.

"Nantinya, tim yang lolos seleksi pengembangan startup akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif agar bertahan jangka panjang serta bisa masuk ke platform Kedaireka atau inkubator bisnis kampus,” ujar Paris dalam keterangan tertulis.

Program 1000 Startup Digital akan dikemas dalam beberapa tahapan yang berguna untuk memberikan wadah bagi setiap pegiat startup untuk bisa belajar sesuai dengan kebutuhan pengetahuan dari tingkat dasar hingga siap untuk dites pasar.

Terdapat enam tahapan untuk para startup founder, yaitu:

1. Ignition, seminar daring yang memberikan pemahaman dari para pelaku dan regulator industri startup;
2. Networking, kegiatan berjenjang dengan peserta lainnya di daerah masing-masing;
3. Workshop, pembekalan pengetahuan teknis dan nonteknis membangun startup dari ide hingga launching;
4. Hacksprint, aktivitas brainstorming ide hingga menjadi produk minimum siap uji yang akan berlangsung selama 3 hari secara online dan offline bersama mitra coworking di masing-masing kota;
5. Bootcamp, melakukan validasi customer dengan bimbingan mentor program, UX, dan bisnis melalui video response; dan
6. Incubation, 1-on-1 mentoring bersama dedicated mentor dan akselerasi 1 key metric utama selama 4 minggu.

 

Artikel Terkait