Nasional

Ajakan Aksi 24 Juli Besok, Kampanye Murahan Elit Provokator dan Anti Demokrasi

Oleh : very - Jum'at, 23/07/2021 21:19 WIB

Ketua Ikatan Aktivis 98 Imanuel Ebenezer. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Ajakan aksi turun ke jalan pada 24 Juli ditanggapi keras kelompok aktivis 98. Kaum aktivis pro demokrasi ini menilai sebaran meme “Jokowi End Games” adalah provokasi murahan.

Ketua Ikatan Aktivis 98 Imanuel Ebenezer mengatakan, rencana aksi turun ke jalan itu ditunggangi elit politik tukang peras dan fasis yang selalu memanfaatkan wabah pandemik.

“Kelompoknya kita yakini adalah kelompok sama dengan yang memanfaatkan wabah pandemik untuk berkuasa kembali," kata Noel, sapaan Imanuel Ebenezer, melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (23/7).

Tokoh relawan Jokowi ini mengungkapkan, sebaran meme ini jelas dibuat oleh orang yang melek dengan propaganda dan provokasi. Targetnya mempengaruhi masyarakat agar mau turun ke jalan.

"Padahal aksi demo ini jika benar terjadi akan berdampak besar pada peningkatan Covid 19. Dalang aksi ini tak punya empati pada penderitaan rakyat dan yang kita khawatirkan adalah perlawanan balik 86 juta pendukung Jokowi yang tidak rela pemimpinnya diganggu oleh para elit yang suka memeras,” kata Noel.

Dalam poster yang tersebar, para pengemudi ojek online beserta masyarakat diminta turun ke lapangan untuk menolak penerapan PPKM. Massa akan melakukan long march dari Glodok menuju Istana Negara.

"Mengundang seluruh elemen masyarakat! Untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya," bunyi meme itu.

Noel mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan komunitas driver online. Mereka menyatakan bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang berencana turun ke jalan.

"Para Ojol ini sendiri kaget atas propaganda itu. Makanya saya sebut penyebar meme 24 Juli adalah kolompok-kelompok monster yang lucu. Dan, jelas  ini punya dalang. Mereka ini selalu berencana mengorbankan rakyat untuk syahwat kekuasaanya,” ujarnya.

Noel mengungkapkan, ada 3 kelompok yang berniat untuk aksi menolak PPKM ini. Pertama, dalang aksi yang berasal dari elit politik yang coba menaikkan rating kelompoknya.

Kedua, kelompok kriminal yang akan siap sedia mengambil untung jika terjadi kekacauan.

"Ketiga adalah kelompok dan komunitas rakyat yang mudah terhasut dengan sebaran meme hoax. Untuk yang ketiga kita harapkan tetap di rumah dan berpikir jernih demi keluarga," tandasnya.

Dia mengingatkan bahwa Presiden Jokowi dipilih oleh 86 juta rakyat melalui mekanisme demokrasi. “Jadi yang mereka lawan bukanlah Jokowi tetapi 86 juta pemilih Jokowi yang tidak akan rela pilihannya diganggu oleh para kaum elit pemeras dan fasis yang anti terhadap demokrasi,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait