Opini

Tabayyun

Oleh : luska - Selasa, 27/07/2021 12:25 WIB

Pande K. Trimayuni, Ketua FOKAL UI. Lulusan Universitas Indonesia dan The London School of Economics & Political Science (LSE) , Inggris

Oleh : Pande K. Trimayuni

Menurutku, konsep “Tabayyun” dalam Islam sangatlah bagus dan indah. Mengedepankan pencarian kebenaran, mau bertanya dan mendengar untuk menghindari kesalahpahaman.

Konsep ini yang kuharap dilakukan ayah dan ibu. Saat ini mereka sedang bersitegang. Gara-gara ketidaksepahaman tentang peraturan tata kelola rumah tangga. Ruwetnya, mereka seperti susah saling bicara. Sementara informasi yang beredar beragam rupa dan kadar. 

Ayah mengatakan sudah membicarakan sejak lama dengan Ibu. Ayah merasa Ibu memusuhinya  karena satu masalah di masa lalu. 

Sementara, Ibu berharap ada keterbukaan. Lebih lanjut Ibu mempertanyakan, mengapa diawal diajak bicara tentang peraturan itu, kemudian tidak dilibatkan lagi dan tiba-tiba sudah ada aturan yang isinya menurut Ibu berbeda dengan yang pernah dibicarakan. 

Begitulah kondisi keluarga kami saat ini.  _Lost in translation_. Gara-gara ayah dan ibu ogah saling bicara.

Aku berharap konflik ini tidak berlarut. Mengapa tidak bertemu dan membicarakan masalah?
Tidak bisakah tabayyun untuk mencari solusi terbaik? Bersikeras pada ego masing-masing menyebabkan kita _overthinking_, menduga-duga berlebihan. Bahkan bisa timbul prasangka dan paranoid terhadap sesuatu yang belum tentu demikian adanya. Aku hanya berharap mereka mau bertemu dan masalah cepat selesai. 
Setiap perjalanan bersama mesti ada gejolak. Merupakan tantangan untuk bisa mengelola dengan sebaik-baiknya. Persoalan lebih besar menanti untuk diselesaikan bersama-sama. Apapun pilihan kita, sejarah akan mencatatnya. 

             ********

TAGS : Tabayyun

Artikel Terkait