Gaya Hidup

Menjelajahi Pantai Selatan Pulau Timor, Dijamin Pasti Betah dan Enggan Berpaling

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 31/07/2021 08:53 WIB

Pantai Oetune dan Pantai Kolbano (Foto: Risno Pakur/Dok.Pribadi)

Oleh Risno Pakur

Lifestyle, INDONEWS.ID - Timorese, sapaan akrab untuk Pulau Timor yang penuh eksotisme alami ini dapat digambarkan melalui keindahan pantainya. Sebut saja beberapa pantai yang terkenal di masyarakat bagi yang suka bepergian, pasti familiar dengan pantai yang berada di pulau Timor seperti Pantai Oetune, Pantai Kolbano, dan Pantai Teres.

Pantai Kolbano, yang kebanyakan pasir putih tersebut menyimpan ciri khas tersendiri bagi setiap penngunjung yang mampir ke tempat ini. Desiran ombak, pantai pasir putih yang khas dengan terumbu karang, membuat pengunjung semakin dimanjakan oleh primadona pulau Timor satu ini.

Pantai Kolbano

Oh ya sobat, perjalanan kita kali ini menuju dan mengitari sepanjang jalur pantai selatan Pulau Timor. Nah, tempat pertama yang akan kita kunjungi adalah pantai Kolbano.

Pantai Kolbano merupakan pantai yang terletak di desa Kolbano, kecamatan Kolbano, kabupaten Timor Tengah Selatan, sekitar 135 km dari ibu kota Kupang.

Memang butuh waktu 3-4 jam jika kita memulai perjalanan dari kota Kupang. Jauhnya perjalanan tersebut, tidak menyuruti niat kami untuk sampai ke tempat ini.

Kami sangat antusias untuk bepergian ke tempat ini, karena menurut info yang kami dapat bahwa pantai ini unik dibanding dengan pantai lainnya.

Subuh pagi itu, saya dan teman-teman memulai perjalanan dari Kota Kupang. Hawa pagi yang dingin membuat kami semakin bersemangat untuk menyambut terbitnya sang fajar.

Apalagi, perjalanan kali ini terasa lebih spesial, sebab di antara kami ada yang sedang merayakan hari lahirnya gaessss. Tahu kan, kalau hari special seperti itu harus traktir teman-teman hehehe.

Bukan berarti aji mumpung ya, tapi sudah sepantas dan selayaknya merayakan hari special dengan bersenang-senang bersama teman-teman yang kita sayangi. Oh ya gaess, kita lanjut ya bahas Pantai yang satu ini.

Tidak Terasa, kami telah melewati perjalanan dengan selamat meski di tengah perjalanan kami sempat mengalami kehujanan, karena saat itu cuacanya kurang bagus.

Kadang jauhnya perjalanan membuat kami semua bosan. Nah, gue saran nih tuk teman-teman semua untuk mengatasi rasa bosan, teman-teman harus memastikan bahwa kendaaran yang ditumpangi memiliki sound speaker yang mumpuni.

Hal ini agar dapat digunakan untuk mendengar musik ataupun hiburan lainnya. Untungnya pada saat itu, kendaraan yang kami tumpangi full music gaess heheheh, jadi semuanya happy hehehe

Keunikan Pantai Kolbano

Berbeda dengan pantai lain, Pantai Kolbano ini memiliki ciri khas tersendiri. Oh ya pantai ini dulunya sepi gaess. Namun, semenjak dipublikasikan oleh para pengunjung via media sosial, maka banyak pelancong yang berbondong-bondong ke sini.

Pantai ini unik karena hamparan batu-batu kerikil yang berwarna–warni  yang menghiasi bibir pantai. Tak hanya itu saja, keindahan pantai ini semakin dilengkapi dengan hadirnya landmark berupa sebuah batu raksasa yang menjadi ciri khas keindahan pantai Kolbano.

Penduduk setempat di desa ini menamai batu tersebut dengan sebutan ‘’fatu un’. Sekilas, Fatu Un ini mirip kepala hewan loh gaess. Inilah yang menjadi icon pantai Kolbano itu sendiri.

Perpaduan antara laut biru dan indahnya pesisir, membuat kita betah sepanjang perjalanan menuju Kolbano. Kondisi jalan yang ditempuh pun variatif gaess, ada yang berliku macam perjalan hidup,..eits kok jadi curhat hehehe.

Maksud saya itu, sepanjang perjalanan, kita dapat temui pemandagan sawah, jalan curam dan berlobang yang hingga kini belum diperhattikan pemerintah.

Padahal, perlu kita ketahui bahwa dalam mengembangkan potensi pariwisata, pemangku kepentingan setempat harus mengutamakan infrastruktur agar akses jalan masuk mudah dijangkau.

Lain dari pada itu juga, jika infrastruktur dapat diperhatikan dengan baik, maka waktu tempuh perjalanan dapat dijangkau dalam waktu singkat loh gaess.

Pantai Kolbano,Fatu Uan (Foto: Ist)

Fasilitas Pantai Kolbano

Akhirnya kami sampai juga di tempat tujuan, teman saya, sebut saja namanya Klaudio pun berteriak dengan keras seraya berkata’ ’it’s Kolbano Time”. Dia riang sekali ya sobat hehehe. Ya, mungkin rasa penasarannya tentang Kolbano sudah dibayar lunas oleh semesta ya gaesss.

Betapa senangnya kami, setelah menempuh perjalanan jauh, kami pun disambut dengan pemandangan birunya laut dan dikelilingi bebatuan batu warna-warni yang mengagumkan.

Oh ya sobat, sekedar info saja bahwa untuk menikmati primadona pantai selatan ini, teman-teman sekalian harus memberikan kontribusi ke daerah dengan membli tiket masuk seharga Rp2000,00 (dua ribu rupiah) hingga Rp5.000,00 (lima ribu rupiah).

Nah, dengan membayar atau membeli tiket masuk itu, sama halnya kita memberikan kontribusi bagi pendapatan kas daerah setempat.

Tentutnya, kita berharap lebih ke pada pemangku kepentingan, para pejabat yang mengelola pajak agar tentunya menggunakan uang tersebut untuk meningkatkan infrasuktur pendukung objek setempat. Dengan begitu, wisatawan akan semakin tertarik untuk mengunjungi pantai Kolbano tersebut.

Nah, di tempat ini juga tersedia fasilitas umum seperti kamar mandi/wc serta tempat parkir bagi setiap pengunjung yang datang mengunjungi tempat ini.

Oh ya gaess, jangan lupa ya kalau sudah menggunakan tempat ini, jangan buang sampah sembarangan ya. Kita harus tetap menjaga keindahan primadona selatan pulau Timor ini.

Pantai Oetune

Selain Pantai Kolbano-nya, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) juga memiliki sejumlah obyek wisata lainnya yang menjajikan. Masih sejajar dengan Pantai Kolbano, terdapat sebuah pantai yang cukup unik dengan hamparan pasir putihnya. Pantai Oetune namanya, Keindahannya bahkan dapat disandingkan dengan beberapa jajaran pantai indah lainnya di Indonesia.

Pantai Oetune terletak di Oebelo, Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Keindahan yang ditawarkan oleh Pantai Oetune sangatlah berbeda dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya.

Hamparan padang pasir yang halus, bersih dan luas di Pantai Oetune (Foto: Ist)

Selain hamparan pasir putihnya yang begitu lembut, Pantai Oetune juga memiliki gelombang ombak pecah yang sangat unik di setiap gulungannya. Di sepanjang batas pantainya juga tumbuh Pohon Kasuari yang berjarak 6-8m, dan diperkirakan berusia hingga puluhan tahun.

Tak jauh dari lokasi pantainya, terdapat sebuah hamparan lautan padang pasir dengan luas mencapai 100 meter persegi di sepanjang pantainya, layaknya gurun pasir di Negeri Timur Tengah.

Tak hanya berekreasi pantai saja, pengunjung juga dapat menikmati keindahan Oetune dengan bermain-main di sekitar kawasan gurun pasirnya. Keindahan panorama pasir putih dengan balutan birunya laut dan langit semakin menambah keelokan pantai ini.

Jajaran Pohon Lontar juga ikut menghiasi lanskap Pantai Oetune. Anak-anak di sekitar lokasi juga akan dengan senang hati menawarkan dan menjajakan buah Lontar kepada para pengunjung di sekitar pantai.

Hanya dengan mengeluarkan sekitar 3.000-5.000 per buahnya, pengunjung sudah dapat menikmati kesegaran air dan daging buah lontar ini sambil menikmati pesona laut dan padang pasir khas Oetune.

Waktunya Pulang

Tak terasa, sang mentari perlahan kembali terbenam. Hari yang berbahagia pun akan berganti dengan rutinitas yiang membosankan. Kembali bertemu dengan sibuk kota, drama hidup yang berkepanjangan dan kejamnya sebuah pertarungan hidup membuat kami enggan tuk berpaling dari primadona pantai selatan pulau Timor ini.

Saya pastikan sobat sekalian, jika berkunjung ke tempat ini, pasti sobat sekalian enggan untuk berpaling darinya. Sobat tau kenapa? Karena tempat ini mampu memanjakan kita dengan pesona yang tidak mengenal drama sebuah kota. Primadona Pulau Timor ini, tidak ada duanya sobat.

Selain menawarkan indahnya pemandanan objek wisatanya, tempat ini pun dihuni oleh masyarakat yang ramah tamah dengan manusia lain.

Apalagi dengan tamu yang notabene berasal dari luar lingkungan mereka tinggal. Sudah dapat dipastikan, dengan keramah-tamahan mereka, membuat setiap pengunjung nyaman dan enggan melepas kenanngan dengan begitu mudah.

Tanpa banyak kata lagi untuk mendeskripsikan tempat ini, saya dan teman-teman lainnya kembali berkemas barang yang kami miliki untuk kemudia dibawa kembali ke Kupang tempat kami beristirahat.

Salam Penuh Cinta Tuk Sobat Sekalian

Obrigada..

Artikel Terkait