Nasional

HUT ke-19, Kepri Dapat Ucapan Selamat dari Gubernur Ganjar dan Anies Baswedan

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 18/09/2021 14:45 WIB

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan ucapan selamat hari jadi ke-19 bagi Provinsi Kepulauan yang jatuh pada hari Jum’at tanggal 24 September 2021 mendatang.

Jakarta, INDONEWS.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan ucapan selamat hari jadi ke-19 untuk Provinsi Kepulauan yang jatuh pada hari Jum’at tanggal 24 September 2021 mendatang.

Melalui video berdurasi 24 detik yang diterima media ini, Gubernur Ganjar menyampaikan bahwa Provinsi Kepulaun Riau bukan sekadar tapal batas, namun merupakan gambaran jati diri Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara.

“Bukan sekadar jadi tapal batas, Provinsi Kepulaun Riau juga merupakan gambaran jati diri kita sebagai bangsa dan negara. Selamat merayakan hari ulang tahun ke-19 untuk Provinsi Kepulauan Riau. Terus tumbuh berkembang dan maju untuk seluruh saudara-saudaraku yang ada di sana,” kata Ganjar seperti dikutip media ini, Sabtu (18/9/21).

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap semoga tema yang diusung dalam peringatan hari jadi kali ini yakni Kepri Sehat, Kepri Maju, Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit,’ benar-benar terefleksikan dalam kesehariannya. Sehingga Kepri menjadi tempat untuk memajukan dan membahagiakan warganya.

“Saya mengcapkan selamat hari jadi ke-19 untuk provinsi Kepulauan Riau yang pada tahun ini mengusung tema ‘Kepri Sehat, Kepri Maju, Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit,’ insya Allah tema ini akan terefleksikan dalam keseharian dan insya Allah Kepri benar-benar menjadi tempat yang memajukan masyarakatnya, membahagiakan warganya. Sekali lagi, salam hangat dari ibukota,” pesan Anies seperti dikutip dari video berdurasi 36 menit yang diterima media ini, Sabtu (18/9/21).

Terpisah, Pemimpin Redaksi Indonews.id yang merupakan dosen senior Institut Pemerintahaan Dalam Negeri (IPDN), Drs. Asri Hadi juga menyampaikan ucapan selamat kepada pemerintah pemprov Kepri yang merayakan hari jadi ke-19.

“Semoga Provinsi Kepulauan Riau semakin tumbuh sehat, maju dan dapat menyejahterakan warganya,” kata Bendahara Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) ini di Jakarta.

Sebagai informasi, Kepulauan Riau (disingkat Kepri) berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah Utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di sebelah Timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di Selatan; negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah Barat.

Provinsi ini termasuk provinsi kepulauan di Indonesia. Tahun 2020, penduduk Kepulauan Riau berjumlah 2.064.564 jiwa, dengan kepadatan 252 jiwa/km2, dan 58% penduduknya berada di kota Batam.

Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan 2 kota, 52 kecamatan serta 299 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 96% merupakan lautan, dan hanya sekitar 4% daratan.

Asal usul nama Kepulauan Riau berasal dari nama Riau. Riau diduga berasal kata "riuh" yang berarti ramai. Hal ini dikarenakan daerah Kepulauan Riau dahulunya merupakan pusat perdagangan dan keramaian. Lalu nama ini berkembang dengan digunakannya nama Riau pada nama Kesultanan Lingga. Pada masa kolonial, kata Riau dituliskan "Riouw", sesuai dengan ejaan bahasa Belanda.

Setelah proklamasi kemerdekaan, wilayah Riau (Kepulauan Riau saat ini) disatukan dengan wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatra. Dahulunya, hal ini dilakukan karena gerakan Ganyang Malaysia sehingga mempermudah hubungan dari wilayah kepulauan ke daratan Sumatra.

Namun, seiring berjalannya waktu, nama Riau digunakan oleh wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatra, sementara Kepulauan Riau memekarkan diri. Kata kepulauan ditambahkan didepan kata Riau karna wilayah yang sebagian besar lautan atau berbentuk kepulauan.

Asal usul nama Riau juga menuai polemik di antara budayawan Riau dan Kepulauan Riau. Kedua kubu ini menilai bahwa nama Riau berasal dari provinsinya masing-masing dengan versi sejarah yang berbeda.

Sejarah sebelum pembentukan provinsi

Masa sejarah di Kepulauan Riau dimulai dengan ditemukannya Prasasti Pasir Panjang di Karimun yang terdapat semboyan pemujaan melalui tapak kaki Buddha. Hal ini diduga berhubungan dengan Kerajaan Melayu di Sumatra. Buddha diperkiran masuk melalui pedagang dari Tiongkok dan India.

Masa Islam di Kepulauan Riau berkembang dengan berdirinya Kesultanan Riau-Lingga. Kesultanan ini berasaskan Melayu Islam dan Islam sendiri dikenal setelah dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India, dan Arab.

Masa Kolonial sangat berpengaruh dalam sejarah Kepulauan Riau. Julukan Hawaii Van Lingga yang diberikan kepada pulau Penuba, penggunaan uang tersendiri bagi Kepulauan Riau, dan terbentuknya Karesidenan Riouw menjadi bukti pengaruh kuat para kolonial di Kepulauan Riau.

Setelah masa kemerdekaan, Kepulauan Riau bergabung dengan wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatra sehingga membentuk provinsi Riau. Dahulunya, Kepulauan Riau juga menggunakan mata uang tersendiri bernama Uang Kepulauan Riau (KR). Namun secara perlahan, penggunaan mata uang ini dihentikan dan digantikan dengan mata uang Rupiah.

Setelah lama bergabung dengan Riau, Kepulauan Riau akhirnya memutuskan untuk memisahkan diri dengan membentuk Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR). Perjuangan BP3KR akhirnya membuahkan hasil dengan pemekaran provinsi Kepulauan Riau dari Riau pada tanggal 24 September 2002.

Kepulauan Riau merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga.

Secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km² dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1.350 pulau besar, dan kecil telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

Ibu kota provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjungpinang. Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut, dan udara yang strategis, dan terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia yang memiliki peluang pasar. Titik tertinggi di Kepulauan Riau adalah Gunung Daik (1.165 mdpl) yang terdapat di pulau Lingga.

Kepri memiliki potensi sumber daya alam mineral, dan energi yang relatif cukup besar, dan bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti minyak bumi, dan gas alam, bahan galian B (vital) seperti timah, bauksit, dan pasir besi, maupun bahan galian golongan C seperti granit, pasir, dan kuarsa.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait