Bisnis

Usai Holding UMi Resmi Terbentuk, Pegadaian Bakal Sinergikan 100 Gerai Layanan dengan BRI dan PNM

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 09/10/2021 19:47 WIB

Holding Ultra Mikro (UMi) yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan PT Pegadaian

Jakarta, INDONEWS.ID - Holding Ultra Mikro (UMi) yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan PT Pegadaian resmi terbentuk.

Seiring dengan hal tersebut, PT Pegadaian (Persero) siap mengoptimalkan kinerja melalui sinergi 100 gerai layanan (co-location) bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., sebagai induk dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Outlet co-location merupakan perluasan titik layanan nasabah dengan memanfaatkan jaringan bersama antara BRI, Pegadaian, PNM dalam bentuk Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM).

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian Ninis Kesuma Adriani menyebut, perluasan dan peningkatan akses layanan keuangan tersebut menjadi salah satu inisiatif rencana pasca integrasi tiga entitas BUMN yang selama ini dikenal fokus dalam pembiayaan dan pemberdayaan usaha mikro dan ultra mikro ke dalam Holding Ultra Mikro.

Bahkan, perseroan sudah melakukan piloting terhadap integrasi gerai-gerai potensial. Melalui langkah tersebut, Pegadaian berharap dapat mendorong ekspansi kinerja lebih maksimal pada sisa tahun ini.

"Yang sekarang sedang dikerjakan antara lain piloting untuk co-location. Dalam satu lokasi, ada layanan BRI, Pegadaian dan PNM. Ditargetkan ada 100 titik co-location [hingga akhir tahun]. Itu yang kami optimalkan," kata Ninis dalam keterangan resmi, Selasa (28/9/2021).

Selain itu, integrasi kinerja bersama melalui Holding Ultra Mikro akan dilakukan dari sisi teknologi informasi. Khususnya dalam hal digital acquisition sales platform yang nantinya akan dipakai para tenaga pemasaran secara bersama dari ketiga entitas BUMN yang dikenal kuat dalam pemberdayaan ekonomi wong cilik tersebut.

Ia berharap, integrasi tersebut dapat meningkatkan kinerja perusahaan pada paruh kedu tahun ini. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, kondisi pasar memang masih cukup menantang.

"Integrasi ini dilakukan agar penawaran produk-produk ke nasabah dapat lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi usaha," ujar dia.

Untuk itu, Pegadaian akan menerapkan strategi pendukung seperti shifting kegiatan pemasaran dan penjualan melalui seminar daring. Dengan demikian langkah Pegadaian dapat selaras dengan konsep besar Holding UMi.

Pegadaian pun akan mengoptimalkan pasar instansi kelembagaan atau business to business (B2B). Optimalisasi pasar di sektor tersebut perlu ditempuh agar produk yang sesuai dengan kondisi saat ini seperti program gadai harian dapat terus berkembang.

"Kami juga akan masih tetap mengoptimalkan transaksi pada aplikasi Pegadaian digital," katanya.*

Artikel Terkait