Oleh : Mirda Yulistia ( Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta )
The heritage is already in our blood ...
Murah maupun mahal, bagi saya batik selalu menjadi karya yang memukau. Orang Jawa tidak bisa dipisahkan dari batik. Seperti yang terjadi juga pada kehidupan saya, batik membalut kehidupan orang Jawa sejak ia lahir sampai dengan kematiannya nanti (let’s hope the last part won’t happen that early!). Sangat disukuri kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki banyak keunikan tersendiri dari sabang sampai merauke kita sangat kaya akan khasanahan budayanya yang untuk itu harus dilestarikan dengan sebaik-baiknya. Terutama yang dalam beberapa waktu ini yang sedang digandrungi adalah batik.
Dulu batik hanya digandrungi oleh orang tua saja, namun sekarang kaum muda tak mau ketinggalan menggunakan batik yang biasanya dibuat dengan model-model yang disesuaikan dengan umur seseorang yang memakainya. Namun sekali lagi kita sebenarnya bukan hanya melirik dari model atau warna yang sesuai untuk kita pakai, namun harusnya dipertimbangkan bagaimana kesesuaian penggunaan untuk kita memakainya dengan mempertimbangkan kondisi, tempat dan acara yg kita datangi.
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Pada batik tulis, motif dan corak batik yang terdapat pada kain dibuat dengan menggunakan tangan dengan bantuan canting. Sementara pada batik cap, motif dibuat dengan cara dicap atau dengan alat cetak yang terbuat dari lempengan tembaga. Sedangkan batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Kini produk batik yang muncul pun makin bervariasi. Tak lagi sebatas pada busana kebaya atau kemeja pria, batik juga muncul dalam aneka produk atau aksesoris, seperti aneka tas hingga alas kaki (sandal atau sepatu).
Adanya pengakuan dari lembaga internasional menjadi bukti bahwa batik merupakan sebuah karya agung masyarakat Indonesia yang sarat akan nilai-nilai luhur dan patut dilestarikan. Karenanya, sudah sepatutnya bila batik mendapatkan apresiasi dan dilestarikan serta bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Kami hanya bagian terkecil yg menjadi besar dari kalangan dan pelestari pecinta batik di Nusantara ini.
Pemimpin redaksi indonews.id asri Hadi,.yang juga alumni SMAN 3 Teladan Jakarta, mendukung hasil karya anak bangsa yang juga Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta atas keberhasilannya memasarkan produknya di luar negeri, seperti ke Australia, Hongkong, Singapure, Malaysia, dan Belgia.
MAHAGITA SEKAR BUTIK
Jakarta, Purimas 2a no. 54 INDONESIA
MAHAGITA SEKAR BUTIK, JOGJA - INDONESIA ©2016.