Nasional

Flashmob Gemu Famire Meriahkan Bazar Internasional di Pakistan

Oleh : luska - Minggu, 28/11/2021 12:05 WIB

Pakistan, INDONEWS.ID - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pakistan di Islamabad berpartisipasi pada Bazar internasional, PFOWA Charity Bazaar 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan pada 27  November 2021. PFOWA (The Pakistan Foreign Office Women’s Association) Bazar adalah acara tahunan yang merupakan wadah bagi korps kalangan diplomatik di Pakistan untuk mengumpulkan dana yang didonasikan bagi masyarakat yang kurang mampu. Kegiatan tersebut dilaksanakan seiring dengan kebijakan pelonggaran oleh pemerintah akibat pandemi Covid-19.
 
Ibu Negara, Begum Samina Alvi, istri Presiden Republik Islam Pakistan, menjadi Tamu Utama pada Bazar. Dalam sambutannya, Samina Alvi mengatakan kepedulian terhadap sesama menjadikan manusia yang lebih baik dan menyambut baik upaya bersama yang dilakukan kalangan diplomatik untuk tujuan mulia ini. Indonesia Stall juga menarik perhatian publik dan dikunjungi oleh Ibu Negara Begum Samina Alvi yang menyampaikan kekagumannya terhadap keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.

 Empat stasiun TV lokal dan 2 jurnalis juga mewawancarai Dubes Adam Tugio dan Irina Tugio di depan pavilion Indonesia untuk menjelaskan tema bazaar dan produk yang dipamerkan. 

Kegiatan ini memperoleh sambutan meriah dan hangat dari pengunjung antara lain para duta besar, komisaris tinggi, organisasi internasional, keluarga korps diplomatik kedubes asing, masyarakat sipil, media, pengusaha, pejabat, akademisi dengan para keluarga yang menikmati pertunjukan budaya dari berbagai negara termasuk Indonesia. Acara dimotori oleh President Pakistan Foreign Office Women's Association (PFOWA), Mehwish Sohail, yang juga istri dari Sekjen Kemenlu Pakistan.
 
Bazaar PFOWA memikat para pengunjung yang ingin menikmati beragam budaya dan kuliner asing yang terdiri dari kedutaan asing, organisasi internasional dan lainnya. Berbagai kedutaan besar yang berpartisipasi antara lain RRT, Palestina , Maldives, Kazakhstan, Bosnia, Azerbaijan, Indonesia, Mesir, Bangladesh, Iran, Jepang, negaras Asia Tengah, negaras anggota ASEAN,  negaras Uni Eropa, Arab Saudi, Sri Lanka, negaras Afrika, Tunisia, Turki, Uzbekistan, Ukraina, dan beberapa lainnya. Menurut Kordinator Kegiatan Bazar KBRI, Heryanto, dari sekitar 246 booth peserta, Indonesia memiliki 3 stand yaitu  dua untuk produk kuliner yaitu  no. 136 dan 137 dan  satu untuk produk kuliner no. 153.  Duta Besar RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio, dan staf KBRI Islamabad beserta keluarga  dan masyarakat Indonesia turut hadir meramaikan acara bazaar.
 
Ketua DWP KBRI Islamabad, Irina Tugio, mengatakan bahwa kegiatan bazaar dimanfaatkan untuk memamerkan berbagai macam produk tradisional, termasuk promosi produk kerajinan, wastra nusantara dari berbagai daerah dan produk kerajinaan yang digelar dan dipajang guna menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. Menurut Istri Dubes RI Islamabad ini, DWP juga mempromosikan pariwisata dan produk batik dan tenun agar komunitas internasional khususnya masyarakat Pakistan lebih mengenal batik dan tenun sebagai identitas bangsa Indonesia serta diharapkan tertarik untuk berkunjung dan berwisata ke Indonesia.
 
Menurut Irina, kegiatan bazaar juga dijadikan ajang untuk mempromosikan berbagai produk kuliner nusantara. Stand Indonesia menyajikan makanan seperti sate, lontong, bakso, onde, lapis legit, rempeyek, aneka makanan kering, kue-kue tradisional dan lainnya. Dubes Jepang dan Australia untuk Pakistan dan istri menyatakan kesukaan dengan makanan Indonesia yang menurutnya sangat lezat. Salah satu kesukaannya adalah sate ayam, sayangnya sudah habis terjual sehingga tidak dapat mencicipinya.  
 
Makanan lain yang cukup diminati oleh warga asing adalah rempeyek yang langsung habis diborong pembeli. Cemilan yang diracik oleh Wanti Septian ini juga kerap menjadi sajian utama KBRI jika mengadakan hajatan termasuk resepsi diplomatik dan banyak dipesan warga asing dari kedutaan asing negara sahabat khususnya kedubes negara-negara ASEAN di Islamabad.  
 
Menurut Dubes Adam, bazar ini juga merupakan rangkaian dari promosi wastra Nusantara di Pakistan. Sebelumnya pada 18 November 2021, KBRI mempromosi wastra Indonesia yang bertema “Wastra Indonesia : Celebrating Value of Cultural Heritage and Diversity” yang memamerkan beragam produk batik dan tenun  dalam bentuk fashion show dengan para model peragawati para istri duta besar negara sahabat dengan memakai pakaian batik dan tenun. Pada Oktober, KBRI juga mempromosikan batik bekerjasama dengan Batik Studio, Centaurus Mall, yang merupakan kompleks apartemen terbesar dengan mall termewah di Islamabad dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober 2021.
 
Menurut Koordinator Bazar DWP, Soraya Alyahya, DWP turut mempromosikan Tari Gemufa Mire, Tari Sajojo dan Tarian Indonesia seperti poco poco yang dilakukan bersama penonton. Tarian Gemu Famire menjadi daya tarik tersendiri karena menjadi tarian Flashmob yang dipandu para anggota DWP dengan mengundang para peserta Bazar sehingga menjadikan Bazar PFOWA meriah dan seru. Tarian yang dilatih oleh Asisten Atase Pertahanan KBRI, Mayor Jaka Putra ini berhasil menjadikan acara Bazar spesial karena karena para penonton dan kalangan diplomat turut menirukan gerakan Tarian Gemu Famire bersama dengan penuh semangat.
 
Tarian Indonesia lainnya yang juga memperoleh apresiasi pengunjung adalah Tari Sajojo yang dibawakan oleh enam mahasiswa Indonesia yang kuliah di Internasional Islamic University of Islamabad (IIUI). Koordinator Tari, Azhari Maulana mengungkapkan kebahagiaan dapat berpartisipasi dalam ajang internasional ini. “Senang sekali dapat tampil pada bazaar Internasional bersama penari dari  negara asing lainnya,” ungkap mahasiswa semester ketiga asal Riau ini.        
 
Banyak penonton ikut berbaur dengan para penampil Indonesia mengikuti gerakan Gemu Famire dan Sajojo yang dipandu oleh para anggota DWP KBRI Islamabad dan mahasiswa IIUI. Henny Lidya, salah satu panitia bazar DWP KBRI mengaku bangga dengan antusiasme pengunjung  terlibat pada tarian Gemu Famire yang memiliki gerakan yang santai, sederhana, tapi juga energik dan dinamis.
 
Minister Counsellor KBRI Islamabad, Boy Dharmawan mengatakan penampilan tari Gemu Famire merupakan salah satu upaya untuk menunjukan keunggulan budaya Indonesia.  Keragaman budaya tersebut kerap dipamerkan dalam berbagai kesempatan promosi  budaya di Pakistan. “Terharu melihat antusiame pengunjung untuk turut menari Gemu Famire,” ungkapnya.
 
Presiden PFOWA, Ms. Mehwish Sohail menyampaikan apresiasi atas dukungan komunitas diplomatik dalam penggalangan dana bazaar. “Saya berterima kasih sekali kepada semua peserta bazaar yang telah berpartisipasi dengan mempersembahkan makanan dan produk tradisional serta tarian budaya mereka.” Ditambahkannya, hasil pengumpulan dana digunakan untuk mempromosikan harmoni dan persaudaraan antar negara negara dan disumbangkan untuk kegiatan amal. (Lka)

TAGS : Pakistan

Artikel Terkait