Nasional

Momen Jokowi Lepaskan Text Pidato dan Langsung Jawab Kritik Petinggi MUI

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 13/12/2021 09:40 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas dalam Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 di Jakarta, Jumat 10 Desember 2021.

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi terlihat menghadiri Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 sebagaimana disaksikan di Youtube Official TV MUI di Jakarta, Jumat 10 Desember 2021.

Dalam kesempatan itu, Anwar Abbas, salah seorang petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang selama ini dikenal vokal bersuara pada isu-isu yang ada di Indonesia melayangkan sejumlah kritik kepada Presiden Jokowi dalam poin-poin sambutannya.

“Dalam indeks gini ekonomi kita yang berada pada angka 0,39. Kalau saya tidak salah sebelum Pak Jokowi 0,41 ya, tetapi begitu kepemimpinan negeri ini diambil oleh Pak Jokowi turun menjadi 0,39,” Demikian salah satu poin penting yang Abbas sampaikan di depan Jokowi.

Selain itu, Abbas juga menyinggung soal ketimpangan pertanahan. Dia menyebut hal ini sebagai sesuatu yang memprihatinkan.

"Cuma dalam bidang pertanahan, indeks gini kita sangat memprihatinkan itu 0,59, artinya 1 persen penduduk menguasai 59 persen lahan yang ada di negeri ini. Sementara yang jumlahnya sekitar 99 persen itu hanya menguasai 41 persen lahan yang ada di negeri ini," ujar Anwar Abbas.

Kritik lain yang disampaikan Anwar Abbas yakni banyaknya kelompok usaha kecil di Indonesia yang belum diperhatikan. Serta kesejahteraan yang belum merata.

Kritik petinggi MUI itu menjadi perbincangan. Pasalnya, Presiden Jokowi sengaja mengesampingkan teks pidatonya yang sudah jauh-jauh hari disiapkan dan memilih untuk menjawab secara langsung kritik Anwar Abbas yang disampaikan melalui sambutannya.

"Tadi saya disiapkan bahan sambutan seperti ini banyaknya. Tapi, setelah saya mendengar tadi Dr Buya Anwar Abbas menyampaikan, saya nggak jadi juga pegang ini. Saya akan jawab apa yang sudah disampaikan oleh Dr Buya Anwar Abbas. Akan lebih baik menurut saya di dalam forum yang sangat baik ini," kata Jokowi.

Jokowi awalnya menjawab mengenai masalah pertanahan. Dia berbicara mengenai reforma agraria. Soal penguasaan tanah yang disinggung Anwar Abbas, Jokowi menegaskan bukan dirinya yang membagikan.

"Yang pertama yang berkaitan dengan lahan, dengan tanah. Penguasaan lahan, penguasaan tanah. Apa yang disampaikan oleh Buya betul. Tapi bukan saya yang membagi. Ya harus saya jawab. Harus saya jawab. Dan kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria yang target kita sudah mencapai 4,3 juta hektare dari target 12 juta dari yang ingin kita bagi," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan saat ini Indonesia sudah memiliki bank tanah. Jokowi akan melihat semua HGU (hak guna usaha) dan HGB (hak guna bangunan) yang ditelantarkan.

"Dan saat ini kita sudah memiliki bank tanah. Akan kita lihat HGU, HGB yang ditelantarkan semuanya. Mungkin insyaallah bulan ini sudah saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai untuk saya cabut satu per satu. Yang ditelantarkan. Karena banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20 tahun, lebih 30 tahun tapi tidak diapa-apakan. Sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lain-lain," ujar Jokowi.*

Artikel Terkait