Gaya Hidup

Busana Sampah Plastik Tampil di Acara Gilassampah di Bali

Oleh : very - Rabu, 20/04/2022 17:43 WIB

Indonesia International Waste Management (IIWAS) Expo di Park 23 Mall, Kuta, Bali, Selasa 19 April 2022. (Foto: Ist)

Badung, INDONEWS.ID ---- Busana yang terbuat dari kantong plastik bekas mencuri perhatian para hadirin yang hadir pada Indonesia International Waste Management (IIWAS) Expo di Park 23 Mall, Kuta, Bali, Selasa 19 April 2022. Fesyen unik itu dikenakan  oleh peragawan dan peragawati di bawah arahan desainer Djani Ananta.

IIWAS merupakan bagian dari sosialisasi #GilasSampah (Gerakan Inovasi Langsung Tuntaskan Sampah) yang diinisiasi Kementerian Dalam Negeri dan 12 Kementerian/Lembaga bersama Trisense, di Bali  17-20 April. Kegiatan ini diluncurkan oleh Mendagri M.Tito Karnavian pada 17 April lalu.

"Kami mengolah bahan dari kantong plastik bekas dan potongan kain sisa pabrik garmen untuk dijadikan busana. Kami juga menggunakan potongan botol plastik," kata Djani Ananta, pemilik butik Djani Ananta Busana, saat ditemui seusai acara pertunjukan fesyen.

Seperti dikutip dari siaran pers Staf Khsusu Mendagri Bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga, menurut Djani, dirinya tertantang untuk berkreasi karena melihat upaya penanggulangan sampah harus dilakukan dengan cara-cara kreatif.

Aktivis PKK  Banjar Bumi Santi, Desa Puri Kelon, Denpasar Barat ini, mengatakan anjuran untuk memilah sampah sejak dari sumber sudah cukup gencar di desa-desa di Bali. Hal ini mendorongnya untuk merancang busana untuk menyambut kesadaran memilah sampah.

Dia mengakui busana kasual yang dia ciptakan masih berupa prototipe. Dalam waktu dekat akan diluncurkan ke pasar. Konsumen utama yang jadi sasarannya adalah wisatawan asing yang umumnya sudah memiliki literasi yang cukup tentang konsep ekonomi sirkular. "Beberapa tahun lalu saya juga sudah pernah memproduksi busana dari limbah. Orang-orang asing banyak yang tertarik," kata dia.

Produk busana hanyalah satu dari sejumlah produk berbahan baku sampah yang dipamerkan di ajang ini. Produk lain seperti kantong belanja, pupuk, dan instalasi seni juga dihadirkan. Tampilnya produk-produk kreatif di ajang ini diorganisasikan oleh Park23 Creative Hub sebagai contoh dari "UpCycle Creative Waste Management".

"Park23 Creative Hub merespon adanya program pemerintah untuk melihat isu sampah secara serius dengan menyediakan platform untuk eksebisi dan temu muka untuk mencari solusi lewat industri kreatif," kata Yoke Darmawan, Konsultan Park23 Creative Hub.

"Kami harapkan pemerintah menggunakan platform ini untuk membangun ekosistem yang sustain di creative hub seperti ini. Kami juga ingin kantor pemerintah melirik karya-karya instalasi dan seni di Park23 Creative Hub untuk juga dipamerkan di kantor-kantor pemerintah," lanjutnya.

Ke depan kegiatan ini diproyeksikan berlanjut dengan target market kalangan milenial.

Kementerian Dalam Negeri menyambut positif produk-produk kreatif ini. "Aksi #GilasSampah ini memang kita desain sebagai wujud kolaborasi inovasi antar semua stakeholder termasuk komunitas seni seperti perancang busana  berbahan sampah daur ulang. Teman-teman LSM dan masyarakat  melakukan proses recycle, rekan-rekan seniman melakukan upcycle sampah atau daur ulang bernilai tinggi lewat rancangan fesyen, maka semua kolaborasi ini menjadi bahan penting untuk penyadaran publik atas manfaat pemilihan dan pemanfaatan sampah secara baik," tandas Kastorius Sinaga, Wakil Ketua Tim Pendampingan Kemendagri untuk Percepatan Penanganan Sampah di Kawasan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita). ***

Artikel Terkait