Jakarta, INDONEWS.ID - Pukul 2 siang, pada hari Sabtu, tanggal 14 Mei, The Writers meluncurkan sebuah produk baru yang mereka namakan: The Writers Book Club. Budiman Hakim, salah seorang founders dari komunitas literasi ini mengatakan, “Kami bukan hanya memikirkan tentang menulis tapi kita juga ingin memasyaratkan membaca. Menulis tanpa ada yang baca adalah pekerjaan yang sia-sia. Mau membaca kalau tidak ada buku ya percuma. Menulis dan membaca seperti sisi uang logam sebelah menyebelah. Salah satu sisi nggak ada maka koin itu nggak akan laku.”
Acara yang dilangsungkan di Qi Lounge, Hotel Sultan, ini berlangsung sangat meriah dengan menampilkan 3 narasumber piawai, seperti Maman Suherman, yang biasa dikenal dengan sebutan Kang Maman. Chappy Hakim, seorang Jenderal purnawirawan berbintang 4 yang telah menerbitkan lebih dari 40 buku. Dan Budiman Hakim yang juga dikenal sebagai tokoh periklanan nasional.
“Ancaman” demo buruh yang katanya akan berlangsung besar-besaran rupanya tidak menyurutkan minat para peserta untuk datang ke lokasi. Bahkan ada beberapa peserta dari Yogya, Cilegon dan Bandung memerlukan diri datang khusus ke acara ini. Hampir 50 orang hadir, di antaranya ada Tya Subiakto, seorang musisi film dan Prof. Bachtiar Aly, seorang pakar di bidang komunikasi.
Menurut Asep Herna, seorang founder yang lain, The Writers Book Club akan diadakan sebualan sekali secara reguler. The Writers Book Club akan mengajak pemilik resto dan kafe untuk diajak berkolaborasi. Mereka menyediakan tempat untuk The Writers Book Club, sebaliknya Kafe dan Resto tersebut akan mendapat tamu sekaligus exposure dari kegiatan tersebut. Dengan cara ini tentunya akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Jam 4 sore acara pun berakhir. Para pengunjung masih betah berada di lokasi. Mereka berdiskusi satu sama lain tentang materi acara tersebut. Salah satu pesan yang menempel di kepala mereka adalah pesan dari The Writers: Sebelum mati buatlah minimal satu buku. (Lka)
TAGS : The Writers Book Club
