Daerah

Bank Sampah Kenanga Bogor Dapat Kunjungan WWF Norwegia

Oleh : indonews - Jum'at, 27/05/2022 09:37 WIB

Bank Sampah Kenanga di Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, saat mendapat kunjungan dari WWF Norwegia. (Foto: Ist)

 

Bogor, INDONEWS. ID - Menyandang gelar juara pertama Bank Sampah se-Kota Bogor dalam ajang ‘Bogorku Bersih’ tahun 2021 lalu, Bank Sampah Kenanga yang berlokasi di Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, kini menjadi pusat perhatian berbagai pihak, baik dari tanah air bahkan juga dari mancanegara.

Bank Sampah Kenanga yang berlokasi di Kampung Bagunde (Babakan Gunung Gede), RT 01/01, Kelurahan Babakan, kerap kali mendapat kunjungan, selain untuk study banding, belajar mengelola sampah, juga memberikan bantuan.

Word Wild Fund (WWF), salah satu organisasi non pemeritah Internasional telah memberikan bantuan pendirian rumah Maggot untuk Bank Sampah Kenanga. 

WWF Norwegia, berkunjung ke Bank Sampah Kenanga pada Rabu (25/5) siang. Kedatangan para aktivis yang didampingi WWF Indonesia ini disambut Abubakar, Direktur Bank Sampah Kenanga, Bhabinkamtibmas Kelurahan Babakan, Aiptu Sudirman, Ketua LPM, Dradjat Tjahjono Soedono, Ketua RT 01 RW 01 Babakan, Dodi Rahman dan jajaran Kelurahan Babakan.

“Kami bersama WWF Norwegia datang ke sini untuk melihat dari dekat pengelolaan sampah yang telah dilakukan di sini,” kata Arum Kinasih, Communication Officer dari WWF Indonesia kepada wartawan.

Arum mengatakan, Plastic Smart Cites adalah inisiatif WWF yang bekerja sama dengan kota-kota di seluruh dunia untuk menjauhkan plastik dari alam.

Ia menegaskan, sejak tahun 2018, inisiatif mendukung pusat kota dan pesisir yang mengambil langkah-langkah berani untuk menghentikan polusi plastik.

Arum menegaskan, program ini bisa berjalan,  karna didanai oleh stasiun tv action dari Norwegia melalui WWF Norwegia yang memberikan donor melalui WWF Indonesia untuk penanggulangan sampah plastik.

“Kami bekerja sama dengan banyak mitra seperti rekam Nusantara, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Salah satu titik bantuan yang WWF berikan adalah Rumah Maggot untuk Bank Sampah Kenanga,” ujarnya.

Terpilihnya Kota Bogor, lanjut Arum, karena kota hujan ini sudah mendeklarasikan untuk Plastic Smart Cites yang dicetuskan Wali Kota Bogor, Bima Arya.

“WWF Norwegia yang datang ke Kota Bogor berjumlah 5 orang. Sebelumnya mereka sudah berkeliling dari Norwegia  ke Vietnam, Thailand, Filipina dan sekarang di Kota Bogor, Indonesia,” papar Arum.

Dalam program Plastic Smart Cites di Indonesia, WWF punya target kota yaitu Jakarta, Bogor dan Depok.

“WWF juga sudah berkeliling di Jakarta mengunjungi bank-bank sampah yang merupakan dampingan WWF. Hari ini kami keliling Kota Bogor, setelah dari Kelurahan Babakan menuju Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal guna meninjau pembangunan TPS 3R. Program ini bekerja sama dengan rekam Nusantara dan DLH Kota Bogor,” tegasnya.

Direktur Bank Sampah Kenanga, Abubakar mengatakan, WWF Norwegia menyampaikan apresiasi kepada Bank Sampah Kenanga, Kelurahan Babakan, yang telah melakukan aksi memilah sampah dari rumah hingga menambung di Bank Sampah.

Menurut Abubakar, WWF terkesan dengan keterlibatan masyarakat khususnya kaum ibu yang tergabung dalam Emak-Emak Peduli Sampah.

“Kami menjelaskan kepada mereka mengenai pemilihan sampah organik dan anorganik dengan melibatkan emak-emak peduli sampah. Untuk sampah organik kita gunakan sebagai bahan makanan maggot. Karena kami sudah punya rumah maggot yang difasilitasi oleh WWF melalui  DLH Kota Bogor,” kata Abubakar yang juga Ketua RW 01 Babakan.

Untuk sampah anorganik, lanjutnya, warga menabung ke Bank Sampah, lalu ditimbang dan dipilah hingga menghasilkan uang. Bahkan, sampah yang di kumpulkan warga juga bisa digunakan untuk pembayaran BPJS, PDAM, rekening tagihan listrik dan pembelian gas 3 Kg.

“Jadi warga RW 01 Babakan telah memanfaatkan sampah menjadi alat bayar,” ujarnya.

WWF adalah sebuah organisasi non pemerintah Internasional yang berdiri pada 29 April 1961.

Organisasi ini menangani masalah-masalah mengenai konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.

WWF adalah organisasi konservasi terbesar di dunia dengan 5 juta pendukung di seluruh dunia yang bekerja di lebih dari 100 negara, mendukung sekitar 1.300 proyek konservasi dan lingkungan. (yopi)

Artikel Terkait