Bisnis

Dirut PT POS Indonesia: Program Inovasi untuk Menjawab Relevansi di Masa Depan

Oleh : very - Senin, 20/06/2022 16:24 WIB

Direktur Utama PT POS Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi saat meresmikan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Gedung Pos Ibukota Jakarta di kompleks Gedung Pos Ibukota, Lapangan Banteng Utara No.1, Jakarta Pusat, pada Senin (20/6). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Jika pada tahun 2021 PT POS Indonesia (Persero) mencanangkan agar program-programnya bisa relevan dengan tantangan dan tuntutan zaman, maka di tahun 2022 perusahaan plat merah ini mencanangkan program inovasi. Program ini dimaksudkan bukan saja untuk bisa menjawab tantangan saat ini, namun juga untuk menjawab tantangan di masa depan.

“Di tahun 2022 ini kita mencanangkan lagi program inovasi karena kalau kita hanya relevan hari ini saja tidak memikirkan relevansinya ke depan, maka kita akan digilas di masa depan. Kita menjalankann program ini agar PT POS Indonesia dapat lebih maju, sehat dan relevan. Dan yang kita lakukan hari ini adalah bukti dari transformasi tersebut,” ujar Direktur Utama PT POS Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi saat meresmikan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Gedung Pos Ibukota Jakarta di kompleks Gedung Pos Ibukota, Lapangan Banteng Utara No.1, Jakarta Pusat, pada Senin (20/6).

Hadir juga dalam acara tersebut Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara, Oza Olivia, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani, Direktur Penyelenggara Pos dan Informatika Ikhsan Baidirus, serta pihak dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Faisal mengatakan, salah satu inovasi yang dilakuan tersebut yaitu dengan membuat TPS – selain hal tersebut merupakan amanat dari aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

(Lokasi Pos Bloc tempat UMKM memarkan produknya. Foto: Indonews.id)

Menurutnya, ada empat manfaat dari peresmian TPS yang dilakukan  hari ini. Pertama, manfaat bagi masyarakat. Sebelumnya, katanya, masyarakat tidak bisa melakukan pelacakan dan pengecekan barang dalam proses pengiriman. “Sebelumnya, masyarakat susah sekali melakukan tracking (pelacakan) dan tracing (penelusuran) terhadap barang yang mereka kirim, karena itu sulit juga memprediksi kapan sampainya barang tersebut. Nah, saat ini, semua itu sudah dengan mudah dilakukan,” ujarnya.

Kedua, manfaat pembayaran. Dulu barang diantar atau dibayar di kantor pos. Saat ini, katanya, masyarakat sudah bisa langsung membayar terlebih dahulu sebelum barang tersebut diantar. “Jadi sudah bisa kita antar langsung di depan rumah. Apalagi saat ini kita kenal dengan generasi ‘rebahan’. Jadi masyarakat duduk manis di rumah saja dan barang akan kita antar,” ujarnya.

Pembayaran demikian, katanya, juga bisa mengurangi kebocoran keuangan negara.

Ketiga, keuntungan bagi PT POS sendiri yaitu terjadi simplifikasi. Yang tadinya memiliki 33 TPS, sekarang tinggal 7 TPS. “Jadi akan lebih efektif,” tambahnya.

(Salah satu produk UMKM yang terdapat di POS Bloc. Foto: Indonews.id)

Keempat, bermanfaat bagi terciptanya kreatif hub. Faisal mengatakan, PT POS Indonesia saat ini menciptakan konsep agar UMKM bisa masuk ke Pos Bloc. Dan hal ini dilakukan tanpa membayar sewa blok, yang mungkin mahal bagi UMKM.

Karena itu saat ini Kantor POS Indonesia sedang melakukan renovasi gedungnya sehingga nanti bisa digunakan untuk memamerkan produk UMKM. Saat ini sudah ada beberapa UMKM yang memamerkan produknya dan nanti akan ditambah terus menjadi sekitar 70-an UMKM.

 “Konsep kami yaitu UMKM yang masuk di Pos Bloc tidak bayar. Nanti UMKM hanya men-share keuntungan saja. Mereka tidak perlu biaya sewa. Mereka bisa pakai di ring satu ini (kawasan sangat strategis) untuk menjual barang-barang atau produk-produk mereka,” ujarnya.

Faisal mengatakan, beberapa manfaat di atas terjadi karena adanya proses transformasi yang dilakukan, yaitu dengan melakukan simplifikasi Tempat Penimbunan Sementara (TPS).

“Simplifikasi TPS akan menjadi langkah awal untuk bangkit dan berjayanya PT POS Indonesia di bumi pertiwi ini,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait