Nasional

KBRI Beijing Fasilitasi Pendirian Pusat Bahasa dan Inovasi di 6 Perguruan Tinggi Indonesia

Oleh : luska - Rabu, 29/06/2022 06:19 WIB

Beijing, INDONEWS.ID - Duta Besar R.I. Djauhari Oratmangun mengunjungi Center for 
Language Education Cooperation (CLEC), Kementerian Pendidikan RRT bertemu dengan Direktur Jenderal CLEC, Prof. Ma Jianfei. Kunjungan dimaksudkan untuk memperkuat kerjasama pengajaran bahasa Mandarin dan pendirian Pusat Bahasa Mandarin dan Inovasi di 6 Perguruan Tinggi di Indonesia, yakni: Universitas Gajah Mada,  Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Yogyakarta, London School of Public Relations (LSPR), Universitas Ciputra dan Universitas Pancasila. Kunjungan tersebut dihadiri juga oleh Sekjen ASEAN-China Center Mr. Chen Dehai.

Dubes Djauhari sampaikan apresiasi kepada CLEC yang telah berkontribusi positif dalam peningkatan kualitas guru, kepala sekolah dan dosen Indonesia melalui kegiatan pelatihan yang baru selesai dilaksanakan di bulan Juni bagi 900 orang tenaga Pendidikan Vokasi untuk bidang Manajemen Logistik, E-Commerce dan Teknologi Komputer. 

Pelatihan kepemimpinan untuk 600 orang kepala sekolah semua jenjang turut diberikan bersama dengan pelatihan bagi 600 orang guru dan dosen Bahasa Mandarin. Kegiatan ini memiliki dampak yang positif karena diharapkan para peserta dapat membagi ilmunya kepada kepala sekolah atau guru lainnya di kota masing-masing.

Kunjungan turut membahas fasilitasi permintaan 6 universitas di Indonesia untuk mendirikan Pusat Kajian Tiongkok, Pengajaran Bahasa Mandarin dan Inovasi. Kehadiran Pusat ini turut menyediakan pelatihan Vokasi, penyelenggaraan Festival Budaya 
Tiongkok, membekali pelajar yang akan berangkat ke RRT, pengiriman asisten ajar dalam pengajaran Bahasa Mandarin, penyelenggaraan kegiatan winter dan summer camps ke Tiongkok serta kegiatan alih teknologi melalui pelatihan dan pengembangan 
penelitian di perguruan tinggi mitra.

Prof. Ma Jianfei sampaikan tanggapan positif, bahwa “Kami akan segera merealisasikan usulan pendirian Pusat Kajian Tiongkok, Pengajaran Bahasa Mandarin dan Inovasi di 6 perguruan tinggi tersebut”. Hal ini merupakan refleksi kontribusi Pemerintah RRT dalam penguatan diplomasi Bahasa Mandarin dan komitmennya untuk meningkatkan sumber daya tenaga pengajar, kepala sekolah dan dosen melalui pelatihan-pelatihan, kemitraan perguruan tinggi, riset bersama dan pemberian beasiswa. CLEC menambahkan akan 
memberikan bantuan 35-unit Smart Classroom guna menumbuhkan minat belajar Bahasa Mandarin serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara virtual bagi pengajar Bahasa Mandarin untuk semua jenjang Pendidikan.

Selain banyak melatih para pegiat pendidikan, KBRI Beijing mencatat CLEC telah memberikan beasiswa sebanyak 2,749 orang bagi guru dan dosen Indonesia untuk jenjang Pendidikan sarjana, magister dan program doktor.“ Jumlah beasiswa dari CLEC akan terus ditambah seiring dengan minat Bahasa Mandarin di Indonesia yang terus meningkat”, ungkap Yaya Sutarya, Atase Pendidikan KBRI Beijing. Peluang ini dapat 
dimanfaatkan oleh perguruan tinggi di Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas dosen dan kualitas pengelolaan program studi Bahasa Mandarin. Sebagai catatan tambahan, saat ini telah terdapat 19 program studi bahasa Indonesia tersebar di berbagai universitas di Tiongkok yang telah berjalan dengan rencana penambahan 3 program studi Bahasa Indonesia di 3 Perguruan Tinggi danperesmian 13 Pusat Studi Bahasa Indonesia baru di berbagai universitas di Tiongkok pada tahun ini.

Atas apresiasi seluruh upaya ini dan atas nama CLEC, Prof. Ma Jianfei menganugerahkan posisi Honorary Senior Advisor Center for Language Education Cooperation kepada Dubes Djauhari sebagai penghargaan atas upaya yang dilakukan 
oleh Dubes Djauhari dalam penguatan berbagai kerjasama bidang diplomasi Bahasa sebagai wujud nyata peningkatan kerja sama people-to-people antar kedua negara. (Lka)

Artikel Terkait