Nasional

Putar Keluarga Cemara 2, Bioskop Inklusif Dihadiri Kelompok Lintas Disabilitas

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 29/06/2022 10:21 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB. Ada pemandangan menarik di studio One Bellpark XXI Minggu (24/6) siang itu. Pengunjung yang hendak menonton film tampak disuguhi banyak orang menggunakan tongkat dengan kacamata hitam datang memenuhi lobi bioskop.

Kelompok tuna netra bersama relawan pendamping tampak saling menyapa di ruang temu pemutaran film komersil ini. Tidak berselang kemudian, datang sekelompok pengunjung yang saling berbicara menggunakan bahasa isyarat meramaikan lokasi yang sama.

Beberapa menit setelah itu beberapa orang dewasa tampak menuntun anak-anak yang terindikasi autis dan disabilitas mental turut berdiri di antara kelompok disabilitas lainnya saling menyapa suka cita.

Keramaian yang terjadi bukan tanpa sebab. Ternyata semuanya memenuhi ruang bioskop dengan tujuan yang sama yaitu nonton bareng film Keluarga Cemara 2 yang baru saja dirilis oleh Visinema Pictures. Setidaknya 100 orang yang terdiri dari lintas disabilitas dan relawan hadir dalam program Bioskop Inklusif yang diinisiasi Yayasan Matahatiku Berdaya Mandiri.

Bioskop Inklusif merupakan program yang memberikan ruang kebebasan berekspresi kelompok lintas disabilitas dalam menikmati karya film yang selama ini masih sangat sulit mereka akses. Bioskop Inklusif edisi Juni ini bukan kegiatan pertama yang dilakukan.

Sebulan sebelumnya, Yayasan Matahatiku Berdaya Mandiri bahkan berhasil mengajak kelompok lintas disabilitas ini pertama kalinya merasakan menikmati film horor pertama kalinya. Tidak tanggung-tanggung film yang ditonton yaitu KKN Di Desa Penari produksi MD Pictures, film yang berhasil menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia.

Bagaimana teknis Bioskop Inklusif Bagi Kelompok Disabilitas?
“Bioskop Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada kelompok disabilitas merasakan atmosfer menonton film di bioskop. Tempat yang mungkin tidak pernah terpikirkan akan dapat mereka kunjungi dan berbaur dengan kelompok non disabilitas lainnya. Bioskop Inklusif merupakan program advokasi agar industri perfilman nasional lebih inklusif kepada kelompok disabilitas. Semua pemangku kepentingan mulai dari sineas, eksibitor, production house, distibutor film dan pemerintah semestinya menyediakan keadilan dan kesempatan yang sama bagi kelompok disabilitas mengakses suatu karya film khususnya film nasional”, jelas Amin Shabana Pendiri dan Ketua Yayasan Matahatiku Berdaya Mandiri

Kelompok lintas disabilitas tentu saja memiliki tantangan khusus dalam mengikuti program Bioskop Inklusif ini. Ambil contoh saat mereka datang ke bioskop bukan perkara mudah.*

Artikel Terkait