Daerah

Sambut Malam 1 Suro, Ganjar dan Gibran Ikut Kirab Pusaka Dalem Pura Mangkunegaran

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 29/07/2022 22:53 WIB

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming mengikuti acara kirab pusaka.

Jakarta, INDONEWS.ID - Pura Mangkunegaran menggelar Kirab Pusaka Dalem untuk menyambut datangnya Tahun Baru Jawa 1 Suro 1956 pada Jumat, 29 Juli 2022 malam.

Kirab Pusaka Dalem ini dipimpin oleh KRMH. Roy Rahajasa Yamin yang bertindak sebagai cucuk lampah, diikuti oleh keluarga, kerabat, abdi dalem Mangkunegaran, tamu undangan, serta masyarakat umum.

Kerabat, tamu undangan dan masyarakat umum yang mengikuti Kirab Pusaka Dalem dan prosesi semedi terlihat mengenakan ageman jawi jangkep cemeng (pakaian adat jawa lengkap warna hitam). Dhuwungan bagi laki-laki dan ageman jawi nyampingan ukel tradisi Jawa cunduk penyu bagi perempuan.

Acara iring-iringan kirab dimulai pada pukul 19.40. Diawali dengan prosesi permohonan izin dari KRMH. Roy Rahajasa Yamin kepada SIJ. KGPAA. Mangkoenagoro X untuk melaksanakan kirab.

Dengan rute yang dimulai dari gerbang utama Pura Mangkunegaran di Jalan Ronggowarsito, belok ke kanan ke Jalan Kartini, Jalan R.M. Said, Jalan Teuku Umar, dan kembali ke Pura Mangkunegaran.

Terlihat pula Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming mengikuti acara kirab pusaka. Selama prosesi Kirab Pusaka Dalem, para peserta kirab tidak memakai alas kaki dan dilarang berbicara sedikit pun.

“Hal dimaknai bahwa manusia selalu berhubungan dengan bumi dan manembah (berbakti atau mengabdi) kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam keadaan suci dan sebagai bentuk penguasaan diri agar tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain,” terang Joko Pramudyo, Pengageng Kantor Pariwisata Puro Mangkunegaran.

Setelah pelaksanaan Kirab Pusaka Dalem, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi semedi yang dilaksanakan di Pendapa Agung dan Paringgitan Pura Mangkunegaran hingga Sabtu, 30 Juli 2022 / 1 Suro dini hari.

“Untuk prosesi semedi ini dilaksanakan dengan tujuan agar manusia mengingat siapa dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan sebagai bentuk kewaspadaan dari segala bentuk godaan dan perbuatan buruk,” imbuh Joko Pramudyo.*

Artikel Terkait