Daerah

Empat Elemen Massa Gelar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Bogor

Oleh : very - Rabu, 07/09/2022 13:49 WIB

Demo tolak kenaikan harga BBM di Bogor. (Foto: Indonews.id)

Bogor, INDONEWS. ID - Kota Bogor hari ini Rabu (7/9/2022) dikepung aksi massa dari berbagai elemen.

Aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM dari empat elemen tersebut memiliki sasaran akhir di depan Istana Bogor.

Kepolisian Polresta Bogor Kota dan TNI berjaga disetiap pintu Istana Bogor.

Elemen pertama dari SEMMI Kabupaten Bogor dan Tangerang.

Aksi yang berlangsung pukul 13.00 Wib sampai pukul 18.00 Wib dengan Korlapnya Ramadhan mengambil lokasi di Istana Bogor.

Sekitar 300 massa mengambil titik kumpul di  gedung Wanita, Jalan Sudirman ini, akan menyerahkan kajian kenaikan harga BBM bersubsidi yang berakibat pada kenaikan bahan pokok dan evaluasi kinerja Jokowi.

Massa aksi selain berorasi juga akan membakar ban.

Aliansi kedua dari BEM se-Bogor yang aksi pada pukul 13.00 Wib sampai 18.00 Wib. Dipimpin Toto Wizaelani, massa akan menyerbu pintu 1 Istana Bogor dengan massa kurang lebih 500 orang mengambil titik kumpul di GOR Pajajaran Kota Bogor.

Tuntutan aksi massa menolak kenaikan harga BBM. Selain berorasi, massa juga membakar ban dan menyerahkan kajian kepada perwakilan Istana Bogor.

Elemen ketiga FKUIB (forum komunikasi umat Islam bersatu) dipimpin Ustad Sutono turun ke jalan dari pukul 08.00 Wib sampai pukul 11.30 Wib dengan tujuan aksi di gedung DPRD Kota Bogor.

Massa berjumlah kurang lebih 300 orang ini mengambil titik kumpul di Masjid Roosniah BNR.

Tuntutannya menolak kenaikan harga BBM. Massa melakukan audensi dengan Fraksi PKS.

Elemen terakhir dari UNIDA Kabupaten Bogor. Massa sekitar 700 orang ini bergerak sekitar pukul 08.00 menuju pintu III Istana Bogor.

Massa yang berkumpul di Tugu Kujang lalu longmarch mendorong motor dari Tugu Kujang menuju Pintu III.

Perwakilan pendemo akan memberikan kajian kepada perwakilan Istana pada pukul 18.00 Wib saat aksi mereka bubar.

Banyaknya elemen yang turun aksi ke jalan, dengan sasaran VVIP RI 1 di Istana Bogor, Polresta Bogor Kota dan Kodim Kota Bogor meminta bantuan kekuatan personil pengamanan dari Yonif 315/GRD untuk memperkut pintu lll gereja Zeboath.

Massa dari FKUIB membawa atribut bendera warna hitam. Dalam aksinya, mereka berorasi secara bergantian dan membentangkan spanduk bertulis “Rakyat menolak kenaikan harga BBM, tidak mau dikhianati, didzalimi dan dibohongi, campakkan demokrasi, terapkan syariah”.

Dalam orasinya, Kordinator Aksi, Sutono menyatakan menolak dengan tegas kenaikan harga BBM di tengah beban rakyat dengan mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan.

“Kebijakan dzolim ini dipastikan berat akibat pandemi Covid-19, naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok, angka pengangguran akibat PHK dan meningkatkan angka kemiskinan,” kata Sutono.

Pihaknya juga mempertanyakan keberpihakan pemerintah kepada kepentingan rakyat banyak, mengingat harga BBM dinaikkan justru di saat harga minyak dunia sedang turun.

Karena itu, FKUIB menuntut pemerintah melakukan penghematan pada anggaran belanja negara (APBN) dengan menghentikan proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang belum mendesak untuk dilakukan.

FKUIB juga menuntut pemerintah untuk menghentikan segala bentuk liberalisasi di sektor Migas serta melakukan penyehatan BUMN strategis khususnya PT Pertamina.

“Dan kami menuntut juga pemerintah untuk menghentikan penerapan ideologi kapitalisme liberal,” ujarnya. (yopi)

Artikel Terkait