Nasional

Keputusan Mengejutkan! Alasan Putin Pecat Komandan Perang Rusia di Ukraina

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 04/10/2022 10:15 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin memecat komandan di distrik militer Barat Rusia menyusul kekalahan pasukan di Lyman Ukraina, kota kunci Donetsk dan beberapa wilayah di Kherson pada akhir pekan lalu.

Kekalahan terbaru pasukan Rusia semakin memperbanyak kritik pejabat Negeri Beruang Merah terhadap strategi invasi Putin. Wakil Ketua Parlemen Duma sekaligus eks jenderal Rusia bahkan kehabisan kata-kata menanggapi kekalahan pasukan di Lyman.

Media RBC mengatakan komandan yang dipecat Putin itu bernama Kolonel Jenderal Alexander Zhuravlyov dan akan digantikan oleh Letnan Jenderal Roman Berdnikov. Hingga kini tidak ada konfirmasi resmi dari Kremlin tentang pemecatan tersebut

Distrik militer barat Rusia adalah salah satu dari lima distrik yang dibentuk militer negara tersebut.

Pemecatan Zhuravlyov dikabarkan dilakukan menyusul kerugian dramatis Rusia di timur laut Ukraina bulan lalu terutama setelah kehilangan Lyman. Pasukan Rusia telah lama menjadikan kota kunci itu pusat logistik penting di wilayah Donetsk.

Donetsk sendiri merupakan salah satu dari empat wilayah di timur Ukraina yang dicaplok Rusia.

Dikutip Reuters, Selain Zhuravlyov, Putin juga memecat wakil Menteri Pertahanan yang bertanggung jawab atas logistik pasukan Rusia, Jenderal Dmitry Bulgakov.

Pada Agustus, kantor berita Rusia RIA melaporkan bahwa komandan armada Laut Hitam Rusia telah dipecat. Pemecatan berlangsung setelah serangan balik pasukan Ukraina ke Crimea, wilayah yang dicaplok Rusia sejak 2014, menenggelamkan kapal perang utama Moskow dan menghancurkan delapan pesawat tempurnya.

Bagi banyak pihak, kesuksesan tentara Ukrainaini semakin meyakinkan bahwa pasukan Rusia sebenarnya semakin putus asa melancarkan invasi.

Kesuksesan militer Ukraina kian meluas sejak melancarkan serangan balasan sejak awal September lalu. Pasukan Presiden Volodymyr Zelensky akhirnya berhasil menendang pasukan Rusia seluruhnya dari Kharkiv.

Kemenangan Ukraina itu membuat jumlah wilayah yang diduduki pasukan Rusia semakin sedikit jika dibandingkan masa-masa awal invasi.

Berdasarkan analisis data Institut Studi Perang (ISW), di awal invasi Rusia berhasil menguasai seperlima wilayah Ukraina, atau sekitar 119 ribu kilometer persegi.

Namun, tujuh bulan setelah perang berlangsung, tanah yang dikuasai Rusia berkurang sekitar 3.000 km persegi ketimbang lima hari pertama invasi berlangsung pada Februari 2022 lalu.*

Artikel Terkait