Nasional

Di Kota Pancasila, Legend Riders Eksplore Pesona Kelimutu, Kampung Adat hingga Rumah Bekas Kediaman Bung Karno

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 27/10/2022 09:45 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Touring "Jelajah Flores 1001 Tikungan" untuk Tour de Flores Heritage (TdFH) dengan peserta dari Komunitas Legend Riders telah memasuki hari ke-2. Untuk diketahui, touring menjelajahi Pulau Flores ini berlangsung selama sepekan pada 24-31 Oktober 2022.

Sebelum meninggalkan Kota Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, para riders menyempatkan diri mengunjungi teman-teman lingkungan hidup untuk memberi semangat agar tetap giat menanam mangrove.

Selanjutnya, para riders dengan Road Captain, Joel D Moestana dari IMI Pusat meneruskan perjalanan menyusuri kelolakan jalur lintas Flores dan mengekploras kekayaan budaya hingga alam Kabupten Ende.

Pada etape kedua yakni Maumere-Ende, Rabu (26/10/22), pada Riders mengunjungi danau tiga warna Kelimutu kebanggaan Indonesia, dan masyarakat Flores khususnya.

Dari Danau Kelimutu, Legend Riders menuju Kampung Adat Wologai -- sebuah kampung adat tradisional yang diperkirakan berusia 800 tahun.

Di sini, warga menyambut para riders dengan tarian adat serta musik lokal serta snack disuguhkan snack khas lokal.

"Selanjutnya, kita ke bekas rumah pengasingan Bung Karno dan Joel D Moestana memberikan safety riding kepada ratusan bikers," terang Chepot Haniwiano.

Malam harinya, para riders diterima wakil Bupati Ende, Ercik Rede dengan jamuan makan malam diiringi tarian tradisional masyarakat Ende.

Pada kesempatan itu, Ketua Legend Riders Chepot Haniwiano mewakili legend riders menyerahkan cinderamata kepada Wakil Bupati Ende.

Sementara Rio Sarwono mantan pereli dan mantan Managing Director PT Sarana Sirkuitindo Utama (pengelola sirkuit Sentul international) mewakili komunitas Legend Riders menyampaikan maksud dan tujuan touring Jelajah Flores 1001 Tikungan.

"Kami ingin menikmati keindahan bumi Flores yang selama ini hanya mendengar dan melihat di TV, sekarang bisa menikmati langsung. Baru dua hari di sini, ternyata keindahan alam Flores jauh lebih nyata dibanding cerita yang kami dengar," ungkap Rio Sarwono.

Setelah Ende, para riders akan menuju titik berikutnya yakni mengeksplore kekayaan budaya dan alam Kabupaten Nagekeo, daerah yang menjadi titik tengah Pulau Flores.

Masyarakat Nagekeo dan Flores umumnya terus mengaungkan brand Kabupaten Nagekeo sebagai "the Heart of Flores". Nagekeo masuk dalam etape III tour ini.

Para riders diajak untuk singgah menikmati keindahan dan ketenangan Kampung Wisata Pajoreja yang terletak di kaki Gunung Ebulobo di ketinggian 600 MDPL.

Kampung ini menawarkan nuansa sejuk dan tenang. Pemandangannya indah ke sisi selatan Pulau Flores, dengan deru Laut Sawu yang memberikan nuansa kedamaian di bawah naungan kabut pagi dan senja dalam memberikan warna kehidupan.

Pengunjung yang ingin mendaki Gunung Ebulobo, bisa menikmati hangatnya air di tempat pemandian alam Lowo Aebana dan mengunjungi lokasi sejarah “air wudu alami ratusan tahun” peninggalan agama Islam.*

Artikel Terkait