Daerah

Sungai Bahar, Magnet Baru di Provinsi Jambi Berkat Sentuhan PTPN VI

Oleh : very - Senin, 07/11/2022 13:20 WIB

Sungai Bahar di Provinsi Jambi. (Foto: IDNTimes)

 

Jambi, INDONEWS.ID - Sentuhan manajemen PTPN VI yang berkolaborasi dengan Pemerintahan Provinsi Jambi (Pemprov Jambi), telah menjadikan pemukiman yang sebelumnya merupakan hutan belantara menjadi pusat perekonomian baru.

Dulu yang sebelumnya hanya menjadi Unit Transmigrasi, kini telah berubah menjadi tiga kecamatan baru di Kabupaten Muarojambi. Ketiganya yakni Kecamatan Sungai Bahar, Bahar Utara dan Bahar Selatan.

"`PTPN punya peranan besar di Sungai Bahar. Kesejahteraan rakyat Sungai Bahar saat ini berkat PTPV VI. Itu tak bisa dipungkiri," ujar aktivis pergerakan sosial, Nazli, seperti dikutip Tribunjambi.

Pada era akhir 1970 hingga awal 1980-an, tiga kecamatan di Kabupaten Muarojambi itu hanya merupakan unit pemukiman transmigrasi dari Pulau Jawa. Namun, saat ini, daerah tersebut, khususnya Sungai Bahar, telah menjadi ikon daerah transmigrasi yang maju di Provinsi Jambi.

PTPN VI saat itu mulai berusaha di Sungai Bahar. Mereka pun memberi motivasi, mengedukasi warga transmigran. Tak itu saja. PTPN VI mulai menggalakkan pola kemitraan dengan membantu penanaman sawit, pemasaran hingga permodalan.

"Dari PTPN rakyat tahu apa tu buah sawit, cara menanam, pupuk, panen hingga menjual. Inilah tapak awal kesejahteraan rakyat Sungai Bahar," ujar aktivis yang akrab disapa Desnat itu.

Kini, kata Desnat, upaya yang telah dilakukan oleh PTPN VI itu membuahkan hasil yang luar biasa. Kebutuhan warga juga bisa dipenuhi oleh PTPN VI.

Hasil perkebunan warga misalnya, dibeli PTPN dengan harga tinggi. Bahkan perusahaan milik pemerintah ini mendirikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk menampung hasil panen warga berupa Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang mencapai ratusan ton perhari.

"Catatan saya ada 3 PKS PTPN di Sungai Bahar. Ini untuk membantu warga memasarkan panen. Tak hanya mengincar profit, PTPN juga membuat dan memperbaiki jalan-jalan milik warga. Makanya warga makin sejahtera," katanya.

Kini ekonomi di Sungai Bahar terus bertumbuh dan berkembang. Sungai Bahar seperti magnet baru bagi warga provinsi lain yang mencoba peruntungan mencari kerja di Sungai Bahar.

Tentu bukan hanya warga. Para pengusaha pun melihat apa yang di kelola PTPN VI tersebut. Mereka juga mulai berusaha dengan mendirikan perkebunan kelapa sawit serta Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di wilayah tersebut.

"Setelah Sungai Bahar makmur, banyak itu cukong-cukong datang ikut berkebun dan mendirikan perusahaan perkebunan sawit serta mendirikan PKS-PKS. Mereka ini menawarkan iming-iming ke warga harga jual TBS tinggi dan cara berusaha yang tidak sehat," paparnya.

Karena itu, kata Desnat, warga kini mulai terpengaruh dengan menjual TBS di PKS perusahaan milik cukong tersebut. 

"Saya lihat warga seperti malin kundang. Melupakan begitu saja perusahaan yang membesarkan dan membantu selama puluhan tahun," paparnya. ***

Artikel Terkait