Daerah

Warga Gowa dan Petugas Bersihkan Puing Rumah Rusak Akibat Angin Kencang

Oleh : very - Jum'at, 06/01/2023 15:50 WIB

Para warga masih bergotong royong untuk membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat angin kencang di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis petang (5/1). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Para warga masih bergotong royong untuk membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat angin kencang di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis petang (5/1). Fenomena yang merusak ratusan rumah berlangsung pada Jumat lalu (30/12), pukul 14.00 waktu setempat.

Seperti dikutip dari siaran pers Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Goa dan unsur terkait lainnya membantu warga yang rumahnya terdampak bencana angin kencang. Personel gabungan dari dinas pekerjaan umum, dinas sosial, TNI, Polri, petugas kecamatan dan kelurahan serta relawan berada di lokasi terdampak bersama warga. 

Sementara itu, bencana ini mengakibatkan sebanyak 116 rumah terdampak akibat anging kencang yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat. Rumah warga yang mengalami rusak ringan sebanyak 33 unit, rusak sedang 9 dan rusak berat 1. BPDB tidak merinci tingkat kerusakan pada 75 unit rumah warga lainnya.

Meskipun terjadi kerusakan pada rumah warga, BPBD Kabupaten Gowa tidak mengidentifikasi adanya warga yang mengungsi.

Berdasarkan informasi dari tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Gowa, warga yang berada pada sejumlah desa di 4 kecamatan merasakan fenomena angin kencang tersebut. Desa atau kelurahan yang teridentifikasi antara lain, Desa Manjalling, Mandalle, Tanabangka, Borimatangkasa, Gentungang dan Kalemandalle di Kecamatan Bajeng Barat, Desa Moncobalang, Lembang Parang, Tamannyeleng, Biringala, Tinggimae dan Benteng Somba Opu di Kecamatan Barombang, serta dua kecamatan lain. Dua kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Pallanga dan Parangbanoa.

 

Angin Kencang Kabupaten Takalar

Sementara itu, fenomena serupa juga terjadi di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis (5/1), pukul 14.30 waktu setempat atau Wita. Angin kencang berlangsung bersamaan dengan hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah kabupaten.

Tidak ada laporan adanya korban luka-luka atau warga mengungsi. BPBD Kabupaten Takalar menginformasikan sebanyak 98 KK terdampak akibat peristiwa ini.

Lokasi yang terkena imbas angin kencang berada di Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara, Takalar.

Pascakejadian, petugas BPBD setempat segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan yang terdampak angin kencang.

 

Banjir Sidenreng Rappang

Masih di Provinsi Sulawesi Selatan, bencana hidrometeorologi berupa banjir terjadi di Kabupaten Sidenreng Rappang. Banjir menerjang dua desa di dua kecamatan pada Kamis (5/1), pukul 18.30 Wita.  BPBD setempat mencatat 159 KK terdampak kejadian tersebut. Sedangkan warga mengungsi tercatat 7 KK atau 26 jiwa.

Sebanyak 194 rumah warga yang berada di Desa Teteaji (Kecamatan Tellu Limpoe) dan Kelurahan Wette’e (Panca Lautang) terdampak banjir. Selain menggenangi rumah warga, area sawah seluas 622 hektar juga terendam banjir.

BPBD telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti pelayanan warga yang mengungsi dan penilaian kebutuhan. Di samping itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat desa maupun kelurahan.

Menyikapi bencana hidrometeorologi basah di beberap wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk waspada dan siap siaga. Peringatan dini cuaca di provinsi ini teridentifikasi pada status waspada dengan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang pada pagi, sore dan dini hari.  Kondisi tersebut berpeluang terjadi di bagian baratdan selatan.

Sedangkan waspada potensi aning kencang di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan.

 

Kesiapsiagaan

Mewaspadai ancaman angin kencang, warga dapat melakukan pemotongan ranting-ranting pohon yang ada di sekitar rumah. Apabila angin kencang berlangsung, segera berlindung di dalam rumah atau bangunan yang kokoh. Hindari berlindung di bawah pohon atau pun di sekitar papan reklame, serta pastikan kondisi struktur atap rumah kokoh.

Di sisi lain, upaya komunitas dalam mengantisipasi banjir buruk dapat dilakukan berbagai upaya sederhana, salah satunya membersihkan sampah atau sumbatan lain pada saluran air.  Apabila harus evakuasi, pastikan langkah-langkah aman atau dapat menghubungi petugas di wilayahnya. ***

Artikel Terkait