Bisnis

Forum Bisnis Sail Teluk Cendrawasih 2023 : Surga Investasi Hasil Laut Dan Pariwisata Di Provinsi Papua

Oleh : budisanten - Kamis, 02/02/2023 22:08 WIB

Forum Bisnis Sail Teluk Cendrawasih 2023 berlangsung di ruangan Untaian 1 Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam rangkain peluncuran Sail Teluk Cendrawasih (STC) 2023 yang akan dilangsungkan Jumat, 3 Februari 2023 dan diresmikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, turut berlangsung Forum Bisnis STC 2023 di ruangan Untaian 1 Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Dengan mengusung tema Promosi Peluang Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan, para Bupati dari Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Waropen memberikan paparan potensi kekayaan bahari di 4  kabupaten tersebut.

Provinsi Papua memiliki sumber daya hasil laut yang berlimpah, terlebih lagi letak Papua yang strategis berhadapan langsung dengan lautan Pacifik.

Seperti diutarakan Ketua Asosiasi Bupati Saireri Herry Ario Naap, SSi MPd bahwa kekayaan hasil laut Papua tidak pernah akan habis.

"Dan ini sejalan dengan suplai hasil laut yang sudah mengisi pasar ekspor hingga ke Jepang sebesar 2,5 ton di awal tahun 2023," ujar Herry Ario Naap.

Ditekankan Herry Ario Naap yang juga Bupati Biak Numfor, daerahnya sendiri telah membangun infrastruktur penunjang ekspor seperti Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), Dermaga PPI Fandoy, Pelabuhan Laut hingga Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo.

"Semua fasilitas tersebut agar mempermudah pelaksanaan proses ekspor. Peluang kerjasama yang dibuka Pemda Kabupaten Biak Numfor yang tertuang dalam PP 24/2019 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi di Daerah," tambahnya.

PT Indo Numfor Pasifik merupakan salah satu Mitra Usaha Pemda, telah membukukan ekspor ikan tuna pada Desember 2022 hingga 54 ton.

Pengembangan potensi perikanan budi daya yang saat ini sudah tersedia di wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen dalam mendukung blue ekonomi.

"Selain adanya komoditas unggulan ikan Baramudi serta rumput laut, Kepulauan Yapen juga kaya akan potensi wisata dan sangat terbuka bagi investor untuk berinvestasi," papar Pejabat Bupati Kepulauan Yapen Cyfrianus Y. Mambay, SPD MSi

Di wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, sebagai penunjang telah tersedia KJA Offshore 37 unit, masing-masing terdiri dari 10 lubang dengan kapasitas 1 Unit KJA bisa input/menampung 6.000 ekor benih Ikan Baramundi dan memiliki kapasitas tampung hingga 222.000 benih.

Belum lagi potensi wisata lokal seperti Pulau Aiwai, Kampung Papuma, Pantai Sarawandori hingga Air Terjun Mantembu dan banyak lokasi surga tersembunyi lainnya yang dapat turut menggerakkan perekonomian Yapen di sektor pariwisata.

“Sarmi bagian dari Pulau Papua besar yang bisa dikatakan sebagai Bandar Kedualatan NKRI di punggung Papua. Di Kabupaten Sarmi selain memiliki potensi hasil laut andalan yaitu udang Black Tiger dan Udang Putih juga memiliki populasi ikan Tenggiri yang cukup banyak. Oleh karenanya Pemda sudah mengajukan pembuatan lahan SKPT seluas 10 hektar,” terang Pejabat Bupati Sarmi Markus O Mansnembra.

Dengan produksi udang Black Tiger dan Panied sekitar 25 ton per tahun, Kabupaten Sarmi memberikan kebutuhan suplai udang peruntukkan hotel, rumah makan dan kebutuhan masyarakat dengan tujuan pasar di wilayah Kabupaten Jayapura hingga Kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan.

Dari kekayaan hasil laut tersebut, Kabupaten Sarmi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat  menjajakan hasil olahan hasil laut berupa ikan asin Tenggiri, abon ikan, nugget ikan dan bakso ikan.

Lain halnya dengan Kabupaten Waropen. Dengan luas wilayah 10.843,97 km persegi, panjang garis pantai 197,65 km, memiliki potensi hutan mangrove yang luas.

Secara geografis sebaran hutan mangrove di pesisir Kabupaten Waropen sebagian besar membentang dari mulai Distrik Wapoga sampai ke Distrik Masirei. Luas keseluruhannya pada tahun 2021 berdasarkan hasil analisis Geografis Information System (GIS) sebesar 25.111,51 hektar.

Belum lagi ekosistem Padang Lamun di Kabupaten Waropen, paling banyak ditemui di daerah Pulau Nau di mana konsentrasi paling banyak pada bagian barat Pulau Nau dengan luas total ekosistem Padang Lamun di Kabupaten Waropen sebesar 45,39 hektar.

"Mewujudkan Sektor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Waropen yang Mandiri dan Berkelanjutan Berbasis Komoditi Unggulan. Salah satunya Besaran biokapasitas penggunaan lahan perikanan penangkapan dan budidaya kepiting bakau di pesisir Kabupaten Waropen dengan biokapasitas total sebesar 0,019091775 gha atau 6,48 x 10-7 gha/kapita dalam arti pemanfaatan lahan masih bisa ditingkatkan dalam proses supplay sumber daya kepiting bakau," beber Lamek Maniagasi selaku Wakil Bupati Waropen.

Forum bisnis STC 2023 yang dihadiri para pengusaha dari Jakarta dan sekitarnya merupakan upaya yang dilakukan para Bupati guna meningkatkan kesejahteraan serta pendapatan daerah masing-masing.

Dan di tekankan pula oleh Ketua Asosiasi Bupati Saeseri, Herry Ario Naap, pemerintah daerah hingga ke level kelurahan sepakat menjaga semua aset yang dimiliki para pelaku usaha yang berencana berinvestasi.

Terbukanya keran investasi merupakan Surga Investasi Hasil Laut Dan Pariwisata Di Provinsi Papua. (bs)

Artikel Terkait