Opini

Lobby-Lobby Politik

Oleh : luska - Senin, 24/04/2023 11:23 WIB

Catatan tercecer Ramadhan 1444 H

Penulis: Abustan

Baca juga : Menggali Kenangan

LEBARAN idul Fitri 1444 H tidak hanya memunculkan dualisme hari lebaran, yakni hari Jum'at tanggal 21 April 2023 dan hari Sabtu tanggal 22 April 2023. Akan tetapi, juga menghadirkan berbagai lobby - lobby politik. 

Tentu saja, antara elite - elite yang berada dalam pusaran kekuasaan atau yang menegang kendali politik negara di negeri tercinta ini. Fokus / lokus pembicaraan tak lain dan tak bukan adalah  seputar lingkup substansi pemilu 2024 atau lebih konkrit lagi adalah proses pilpres untuk memilih Presiden RI yang ke - 8.

Kita semua sudah tahu, masih dalam suasana Ramadhan yang bertepatan peringatan hari kelahiran RA Kartini tanggal 21 April tepatnya di Istana Batu Tulis nun jauh lokasinya setelah puncak. Ketua umum PDI - Perjuangan Megawati mengumumkan Capres Ganjar P yang juga hadir Jokowi yang notabene Presiden RI ke 7. Dan, ikut pula memberikan sambutan .

Fakta itu, menutup atau mengakhiri berbagai spikukasi  dan asumsi - asumsi liar bahwa Jokowi "mengendos" paket Prabowo - Ganjar. Pembuktian "kemesraan" itu bisa dilihat berbagai foto yang beredar di media sosial atas pertemuan mereka, misalnya di sawah ketika melakukan kunjungan bareng. Di sana terlihat Jokowi, Prabowo, dan Ganjar.

Kemudian, setelah itu Presiden RI Jokowi memenuhi undangan untuk hadir ke rumah PAN yaitu Silaturahmi Ramadhan. Para ketua partai hadir bersama Bapak Presiden RI yang kemudian diberi label "koalisi besar". Hal ini, dimuat diberbagai media dengan judul: Kebersamaan terasa indah dalam hangatnya bulan suci. 

Namun, beberapa hari kemudian, tepatnya 21 April pasca pengumuman nama Ganjar yang calonkan oleh partai pemenang pemilu 2019 pelan - pelan terus mereda dan mengerucuk peta pertarungan politik. Semua serba terang menderang tak ada lagi wilayah abu - abu yang menyimpan banyak misteri dan tafsir yang membingungkan.

Meski tensi lobby - lobby politik meningkat  dan terus mendinamisasi penguatan arah pilpres. Tetapi nampak lobby negosiasi kian dinamis tak ada pertentangan ideologis dan hal - hal bersifat personal yang menajam. Karena itu, kita berharap di tingkat akar rumput juga demikian (damai dan sejuk).

Walhasil, lobby - lobby dan konsesi politik mengerucuk pada: siapa yang jadi Cawapres ?
Untuk bursa wakil calon dari Ganjar disebut 6 nama : Erik Tohir, Ridwan Kamil, Sandiaga, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, dan Hofipah Indar Parawansa.

Menggaris bawahi nama - nama calon wakil presiden (cawapres) itu, memang nama Mahfud MD menjadi dominan di medsos, dalam artian banyak yang mengusulkan MenkoPolkam tersebut. Apalagi jika "berkaca" kondisi negara dimana penegakan hukum menjadi problem serius alias carut-marut. Untuk itu, bila Indonesia ingin hukum lebih tegak pilihannya ada pada Mahfud MD.

Akhirnya, tentu sebagai anak bangsa kita berharap demokrasi yang berjalan kian berkualitas, kontestasi gagasan dan pikiran - pikiran besar membangun bangsa yang lebih baik ke depan makin menemukan momentumnya. Untuk itu , kita berharap ada beberapa figur yang  muncul: Anies , Ganjar, Prabowo menghiasi pesta demokrasi, sehingga memungkinkan  berbagai alternatif  pilihan bagi rakyat Indonesia.

Jakarta 24 April 2023

TAGS : Abustan

Artikel Terkait