Opini

Menjalin Tali Silaturrahim

Oleh : luska - Minggu, 09/04/2023 08:24 WIB

Penulis : Abustan

Kevakuman aktifitas buka bersama di bulan ramadhan selama dua tahun karena pandemi covid-19 telah berakhir. Ramadhan tahun ini 1444 H kembali semarak dan kembali kita "kerepotan" membagi waktu.

Malam ini, Sabtu 8/4/2023 di hotel JS Luwansa kembali menjadi momen terindah bagi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan ketika berkumpul kembali buka puasa bersama, shalat magrib - isya dan Tarwih berjamaah.

Terasa sekali ada suasana kerinduan yang mencair, ketika kolega/keluarga lama tak bertatap muka lantaran pandemi Covid- 19. Tampaknya para "perantau" Bugis - Makassar yang ada di Jakarta malam ini berbaur bersama Shohibul bait KKSS bapak Yusuf Kalla dan Ketua umum Muhlis Patahna.

Baca juga : Menggali Kenangan

Memang, semenjak memasuki ramadhan 1444 H sedikit "kerepotan" mengikuti safari buka puasa ramadhan. Rupa - rupa undangan yang datang ada dari komunitas Satu Pena, KAHMI, perhimpunan advokat, ICMI dll. Tentu saja dibalik keindahan menjalin tali silaturrahim itu  kemacetan di jalan menjadi problem tersendiri. Setiap sore harus berjibaku menerobosnya baru sampai ke tempat tujuan.

Dalam kemacetan di jalan kerapkali saya merenung tentang pentingnya kondisi alamiah bagi manusia (state of nature)  dan bagaimana membagi waktu (equality times).

Akhirnya, aneka ragam dimensi ramadhan juga tak ketinggalan dari nuansa ceramah yang disajikan. Ada yang memberi "sentilan" perlunya menumbuhkan kesalehan sosial untuk mengangkat saudara - saudara kita dari pusaran kemiskinan, ada pula menganjurkan bagaimana  puasa ramadhan di jadikan momentum untuk mengikis keserakahan termasuk "syahwat korupsi".

Bahkan, memunculkan /menyodorkan pertanyaan yang patut di renungkan : "Mengapa di negara yang kuat dengan agama, korupsi pemerintahannya  justru tinggi" (Denny JA).

Jakarta, 9/4/2023

TAGS : Abustan

Artikel Terkait