Nasional

Tegas! Panglima TNI Buka Suara Soal TPN-OPM Ancam Bunuh Pilot Susi Air

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 02/06/2023 16:27 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono buka suara terkait ancaman Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) pimpinan Egianus Kogoya untuk membunuh pilot Susi Air, Captain Philip Mark Mehrtens. Ia memastikan TNI terus berupaya melakukan penyelamatan.

Diberitakan TPN-OPM pimpinan Egianus Kogoya menyebar video ancaman akan menembak pilot Susi Air, Captain Philip Mark Mehrtens, yang telah disandera sejak 7 Februari lalu.

"Tadi sudah disampaikan Pak Mahfud ya, kita tidak bisa menjelaskan secara detail tentang apa namanya taktik, strategi kita. Tentunya kita berusaha untuk menyelamatkan," kata Yudo di Hotel Westin Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023).

Dia mengatakan upaya penyelamatan pilot Susi Air dilakukan dengan hati-hati, agar prosesnya tak menimbulkan korban jiwa dari masyarakat.

"Tetap berusaha menyelamatkan pilot dengan tidak menimbulkan korban jiwa, baik dari masyarakat," ucap dia.

Yudo mengatakan pihaknya juga sudah memaksimalkan negosiasi dengan menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat setempat soal pembebasan Captain Philip dari sandera KKB. Yudo mengatakan para tokoh agama dan masyarakat berharap tidak ada kontak tembak dalam kegiatan penyelamatan ini.

"Yang nego kan dengan ini, kita sudah ketemu tokoh agama, tokoh masyarakat, kemudian dengan Pj bupati. Berusaha maksimal semuanya untuk bisa nego secara damai. Kalau nego kan secara damai otomatis, itu kita usahakan terus," terang dia.

"Kita ya hormati bahwa ada tokoh masyarakat yang akan berusaha menyelesaikan secara damai tersebut dan mereka juga tidak berharap ada kontak tembak antara TNI-Polri untuk menyelamatkan itu kita coba penuhi," lanjut Yudo.

Seperti diketahui, Captain Philip masih disandera sejak 7 Februari lalu. Kabar terbaru, beredar video KKB di wilayah Papua mengancam akan menembak Captain Philip, jika tuntutan mereka untuk dimulainya pembicaraan soal kemerdekaan Papua tidak juga dipatuhi.

Dalam video yang baru saja dirilis, seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/5), Mehrtens yang terlihat kurus tampak memegang bendera Bintang Kejora yang dilarang dan dikelilingi oleh para anggota KKB yang menenteng senapan serbu.

Mehrtens terlihat berbicara ke arah kamera, dengan mengatakan para separatis menginginkan negara-negara lainnya, selain Indonesia, untuk terlibat dalam dialog soal kemerdekaan Papua.

"Jika itu tidak terjadi dalam dua bulan, maka mereka mengatakan mereka akan menambak saya," ucap Mehrtens dalam video tersebut.*

Artikel Terkait