Opini

TB dan peran serta warga Cilandak

Oleh : luska - Jum'at, 09/06/2023 10:35 WIB

Penulis : Prof Tjandra Yoga Aditama_Warga Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan_

Sebagai warga Cilandak maka pada 8 Juni 2023 saya datang ke Puskesmas Kecamatan Cilandak, sekedar untuk ikut partisipasi kegiatan, dan juga sebagai tindak lanjut dari seminar YARSI TB care di kantor Walikota Jakarta Selatan pada Maret yang lalu. Pada kesempatan kali ini saya mendiskusikan tentang tuberkulosis (TB) bersama Kepala Puskesmas dan dokter yang menangani TB dan juga tim kerja TB Kementerian Kesehatan.

Di tahun 2022 Puskesmas Kecamatan Cilandak dan Puskesmas Kelurahannya suskses menangani 90% dari 243 kasus mereka. Angka “success rate” 90% itu adalah baik, sesuai target nasional dan internasional pula. Di tahun 2022 itu Puskesmas di area kecamatan Cilandak ini ditargetkan untuk mendapatkan 1.796 terduga kasus TB, dan mereka berhasil menemukan 2.594 kasus, jauh di atas target. Tentu sesuai pedoman yang ada maka kasus terduga perlu diperiksa tes cepat molekuler (TCM), dan kalau negatif harusnya diperiksa radiologi, tetapi memang sesuai aturan maka di Puskesmas tidak ada alat ronsen. 

Untuk triwulan 1 tahun 2023 ini sudah ditangani 120 kasus TB, dari 1.125 terduga TB yang ada. Untuk lebih mencakup kasus yang ada di wilayahnya maka salah satu upaya adalah meningkatkan jejaring dengan klinik-klinik di wilayahnya, yaitu 4 dokter praktek mandiri, 17 klinik pratama dan 1 klinik utama. Juga akan terus diberdayakan 17 orang kader, dan kemarin dibicarakan tentang kemungkinan peningkatan “capacity building” untuk kader. Juga dibicarakan tentang kemungkinan menggagas semacam “Kampung TB” di mana di daerah itu penanganan TB dilakukan secara optimal, termasuk pemberdayaan masyarakatnya.

Baca juga : PDPI 50 Tahun

Salah satu tantangan juga adalah masih rendahnya terapi pencegahan TB (TPT) untuk kontak dari kasus TB yang ada, tentu maksudnya agar kalau sudah ada penularan tapi yang ditulari belum sakit (disebut TB laten). Cakupan yang rendah di daerah Kecamatan Cilandak ini sama dengan cakupan nasional yang masih rendah pula. 

Kita ketahui bahwa TB merupakan masalah penting bangsa. Menurut laporan WHO dalam Global TB Report tahun 2022, Indonesia berada di peringkat kedua dunia sebagai penyumbang kasus TB terbanyak setelah India, dengan estimasi insiden sebesar 969.000 kasus atau 354 per 100.000 penduduk dan mortalitas 144.000 atau 52 per 100.000 penduduk. Peliknya lagi, Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada 5 Juni 2023 menyebutkan ada 10 indikator (kesehatan) RPJMN  berisiko tidak tercapai di 2024, salah satu diantaranya adalah insidensi TB yang ditarget turun ke 297 jiwa per 100.000 penduduk, akan tetapi realisasinya baru mencapai 354 jiwa per 100.000 penduduk.

Saya merencanakan datang ke Puskesmas Cilandak sebulan sekali dan membahas berbagai aspek penyakit menular dan bila mungkin menghubungan dengan pihak-pihak yang kebetulan saya kenal dan mungkin dapat ikut membantu. Kegiatan saya ini hanya sebagai salah satu peran serta warga masyarakat saja bagi kesehatan di area tempat tinggal kita

 

Artikel Terkait