Bisnis

Subholding SupportingCo, Terobosan Besar dan Efisien PTPN Group

Oleh : very - Rabu, 05/07/2023 09:48 WIB

Lahan kepala sawit. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – PTPN Group akan menggabungkan delapan anak usaha, yaitu PTPN II, PTPN VII, PTPN VIII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV ke dalam PTPN I menjadi Sub Holding SupportingCo.

Pengamat Pertanian Ambo Ala mengatakan, pembentukan subholding SupportingCo tersebut merupakan terobosan besar PTPN Group.

"SupportingCo akan menjadi Perusahaan Pengelola Aset Perkebunan Unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi aset dan pengelolaan tanaman perkebunan," kata Ambo pada Selasa (4/7/2023).

SupportingCo, katanya, akan menggarap diversifikasi usaha lain dengan memaksimalkan aset perusahaan. Hal itu dilakukan agar semua aset yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, seperti green business.

Ambo mengatakan, adanya perusahaan khusus pengelola aset membuat lahan-lahan PTPN yang selama ini belum termanfaatkan akibat kendala modal, bisa dioptimalkan untuk menopang kinerja PTPN Group.

Sebagai mantan Komisaris PTPN XIV selama 10 tahun, dia mencontohkan PTPN XIV memiliki sekitar 14 ribuan hektare lahan, tetapi dari total lahan itu, selama bertahun-tahun baru dimanfaatkan sekitar 40 persen.

"Satu hal yang sangat penting yang dapat diharapkan dari SuportingCo adalah optimalisasi lahan. Banyak sekali aset PTPN yang bisa dipergunakan dan ditingkatkan manfaatnya," ujarnya seperti dikutip Liputan6.com.

Selain itu, jelasnya, SupportingCo diharapkan dapat mengatasi masalah permodalan yang selama ini menjadi kendala beberapa anak usaha PTPN Group untuk berkembang.

Dia mengatakan faktor penghambat utama selama ini yaitu tidak dimaksimalkannya aset beberapa anak usaha PTPN Group sebagia permodalan. Kemampuan modal anak usaha untuk menggarap lahan, juga berbeda-beda. Dia mengatakan, ada anak usaha PTPN Group yang tidak bisa memupuk secara teratur karena tidak ada dana.

 

Topang yang Lemah

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) juga siap menjadi produsen gula kristal putih (GKP). Hal ini akan menjadikan perusahaan tersebut memiliki persediaan atau stok terbesar di Indonesia.

Karena itu, kata Ambo, dengan penggabungan itu, PTPN yang kuat bisa menopang yang lemah, sehingga secara rata-rata kinerja akan positif.

Selain itu, dari sisi manajemen dan struktur organsiasi, penggabungan beberapa anak usaha PTPN dalam satu manajemen juga lebih efisien karena tidak dibutuhkan lagi pejabat-pejabat tinggi di setiap PTPN seperti saat ini.

"Komisarisnya juga tidak perlu banyak-banyak lagi, jadi bisa lebih efisien dari pengeluaran," ujarnya.

Secara umum, Prof. Ambo memandang positif perombakan besar-besaran yang dilakukan terhadap PTPN Group, mulai dari perubahan organisasi hingga restrukturisasi hutang perusahaan.

Seperti diketahui, Holding Perkebunan Nusantara yang awalnya memiliki 13 anak perusahaan PTPN (PTPN I-XIV) direncanakan akan menjadi tiga Sub Holding yang mendukung ketahanan pangan.

Pertama, SugarCo telah berdiri tahun 2021 yang akan merevitalisasi industri gula nasional dan meningkatkan produksi gula nasional. Kedua, PalmCo untuk meningkatkan hilirisasi produk-produk kelapa sawit. Serta ketiga, SupportingCo yang akan menjadi pengelola aset perkebunan unggul. ***

Artikel Terkait