Nasional

Dubes Fadjroel Berikan Sambutan Pada Putaran Kedua Eurasian Economic Union - Indonesia Free Trade Agreement

Oleh : luska - Kamis, 27/07/2023 08:11 WIB

Moskow, INDONEWS.ID–Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman menghadiri putaran kedua Eurasian Economic Union (EAEU)–Indonesia Free Trade Agreement (FTA) di Moskow yang berlangsung pada tanggal 23-26 Juli 2023 di Moskow, Rusia. Dubes Fadjroel telah mendapatkan kehormatan untuk memberikan sambutan pembuka untuk pihak Indonesia pada pembukaan perundingan. Chief Negotiator Indonesia pada perundingan ini ialah Bapak Johni Martha, Direktur Perundingan Bilateral Kemendag.

Dubes Fadjroel menyampaikan bahwa kehadirannya di forum tersebut merupakan bagian dari penguatan diplomasi ekonomi yang sudah diarahkan Presiden Jokowi. “Kedatangan kami di fase putaran kedua negosiasi Eurasian Economic Union (EAEU)–Indonesia Free Trade Agreement (FTA) merupakan bagian dari pelaksanaan arahan Presiden Jokowi agar 80% agenda diplomasi perwakilan adalah diplomasi ekonomi”, ucapan mantan Jubir Presiden Jokowi tersebut. 

Lebih lanjut Dubes Fadjroel menyampaikan optimismenya bahwa FTA ini akan menguntungkan Indonesia karena pasar yang semakin luas. "Kesepakatan ini akan membuka peluang pasar produk Indonesia di kawasan Eurasia yang berpopulasi lebih dari 180 juta jiwa", tutur Dubes Fadjroel. Kedua belah delegasi juga menyambut baik masukan Dubes Fadjroel agar semenjak tahap awal perundingan Indonesia dan EAEU, para pemangku kepentingan dapat mulai  merefleksikan kerangka implementasi konkrit FTA Indonesia-EAEU ke depan.

EAEU atau Uni Ekonomi Eurasia merupakan kesatuan kerja sama ekonomi yang beranggotakan Rusia, Kazakhstan, Armenia, Belarus dan Kirgiztan. Dubes Fadjroel mengharapkan perundingan ini berlangsung dengan konstruktif dan produktif, serta segera menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. "Kami mendukung agar pembahasan Free Trade Agreement (FTA) bisa selesai dalam kerangka waktu yang telah disepakati yaitu dua tahun, atau bahkan jika dimungkinkan lebih singkat lagi", tutup Dubes Fadjroel.

 

Artikel Terkait