Nasional

Menyongsong 30 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Tajikistan: Dubes Fadjroel Melakukan Serangkaian Kegiatan di Dushanbe

Oleh : luska - Senin, 02/10/2023 19:16 WIB

Dushanbe, INDONEWS.ID – Sejak pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tajikistan pada 27 Juli 1994, kedua negara telah membangun hubungan yang kuat dari segala sektor, utamanya ekonomi dan sosial budaya serta pendidikan. Saling kunjung antar pemimpin negara dan pejabat tingkat tinggi terus dilakukan sampai saat ini dan hal ini yang semakin menguatkan hubungan diplomatik kedua negara. Kunjungan kerja Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman ke Dushanbe, Tajikistan (26-29/9) sebagai tindak lanjut atas pertemuan tahun lalu ke para stakeholder dan rencana perayaan 30 Tahun hubungan diplomatik Indonesia Tajikistan yang akan diselenggarakan pada tahun depan.  

Kuliah umum Dubes RI kepada para civitas akademika di Tajik National University dan Technological University Tajikistan memaparkan tentang “Indonesian Diplomacy” peran dan tugas Diplomasi di negara akreditasi dalam hal ini Tajikistan, dimana diplomasi ekonomi merupakan prioritas utama yang sedang dilakukan dalam rangka meningkatkan kerjasama ekonomi kedua negara. 

Di momen yang sama dilakukan pertemuan dengan para rektor di kedua universitas untuk menindaklanjuti MoU yang telah ada dengan Universitas Pertamina serta membicarakan rencana pengembangan atas kerjasama tersebut. Dihadapan 800-an peserta, Dubes Fadjroel menguraikan urgensi pendidikan dalam kehidupan. “Education is the future, without education there is no future”, ungkap Dubes RI.

Promosi seni dan budaya serta promosi wisata Indonesia ditampilkan pada kesempatan kuliah umum tersebut sebagai upaya brand awareness untuk meningkatkan citra positif Indonesia. Tari Topeng Bali dan Tari Zapin yang disajikan secara apik oleh Staf KBRI Astana berhasil mengundang decak kagum para civitas akademika yang hadir.  

Dubes RI juga melakukan pertemuan dengan Federasi Pencak Silat Tajikistan dengan membawa pesan agar pesilat Tajikistan dapat mengikuti kegiatan-kegiatan internasional baik di wilayah Asia maupun dunia dengan tujuan agar para pesilat dapat menimba pengalaman serta terus meningkatkan kualitas. Pemberian alat-alat pendukung silat diserahkan Dubes RI sebagai bentuk dukungan nyata untuk perkembangan pesilat di Tajikistan. 

Melengkapi kegiatan, Dubes RI melakukan pertemuan dengan Perpustakaan Nasional Tajikistan sebagai tindak lanjut kerjasama dengan Perpustakaan Nasional Indonesia dan KBRI di Astana. Kedua pihak sepakat untuk menginisiasi adanya Forum Diskusi “Rumi” yang akan diselenggarakan secara hybrid oleh kedua negara dalam rangka perayaan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tajikistan pada tahun depan. 

Dubes Fadjroel menyampaikan bahwa hubungan baik antara Indonesia dan Tajikistan akan terus ditingkatkan. “Kolaborasi Indonesia dan Tajikistan dalam segala sektor baik dari sektor ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan people to people contact akan terus dikembangkan dari waktu ke waktu dan hal ini yang akan terus menguatkan hubungan diplomatik kedua negara yang saat ini telah sangat baik”, tambah Dubes Fadjroel.
Dubes Fadjroel juga melakukan pertemuan dengan para Warga Negara Indonesia (WNI) dan Friends of Indonesia (FOI) untuk mensosialisasikan informasi terkini terkait peraturan hukum di Indonesia dan Tajikistan sebagai  upaya pelindungan dan kehadiran negara bagi WNI di Tajikistan. 

Dubes Fadjroel berharap WNI senantiasa sehat dan terus menjaga nama baik Indonesia. “Saya bersyukur para WNI di Tajikistan dalam kondisi sehat dan berharap dapat terhindar dari permasalahan hukum yang ada serta dapat menjaga nama baik Indonesia di Tajikistan. Kami berharap agar para WNI selalu dapat menginformasikan kondisi terkini sebagai upaya monitoring dan koordinasi. KBRI Astana akan terus melayani, melayani, dan melayani”, tutup Dubes RI. 


 

Artikel Terkait