Opini

Gado-gado Indonews 024: Megawati Jokowi Prabowo Bertemu, Nasib Anies-Cak Imin Selesai

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 26/09/2023 09:01 WIB

Oleh Zaenal Abidin

Jakarta, INDONEWS.ID - Wacana Pilpres Februari 2024 yang sudah lama didengung-dengungkan bisa terbukti kebenarannya. Meskipun penuh intrik dan muslihat serta cucuran keringat dan air mata ,adu strategi dan kepintaran terus berlangsung sampai detik ini. Sebelum janur kuning melengkung dan pendaftaran para capres-cawapres ke KPU drama di panggung perpolitikan masih asyik ditonton dan dinikmati.

Puan maharani sudah memberikan sinyal, mungkin saja kami bekerja sama dengan Gerindra di politik tidak ada yang tidak mungkin, karena kami terus berhitung dan mengamati setiap perkembangan di masyarakat, kata mba Puan.

Adi Prayitno direktur eksekutif parameter politik Indonesia mengatakan, " Kemungkinan dua poros bisa terjadi jika tiga elite yakni Megawati, Prabowo dan presiden Jokowi bertemu, " Dalam diskusi " Kian dekat capres mulai adu gagasan, skenario dua pasangan masih relevan? " di jakarta sabtu 23 September 2023.

Meskipun terasa sulit, karena berdasarkan banyak survei dua kandidat ini sama sama kuat, koalisi mereka juga sama sama kuatnya. Belum lagi baik PDI-P maupun Gerindra sudah menunjuk Ganjar dan Prabowo harus menjadi nomor satu bukan nomor dua alias wakil.

Saling ego dan saling adu kekuatan dampaknya sampai turun kebawah baik para kader partai maupun grup grup relawan. Ingat sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto begitu bersemangat menyerang food estate yang dianggap gagal. Belum lagi isu Prabowo mencekik wamen menteri pertanian yang kebetulan kader dari nahdliyin oleh relawan Alifurahman. Anehnya serangan dan fitnahan yang ditujukan ke Prabowo di bela dan di konter habis oleh Presiden Jokowi sendiri, Prabowo anteng anteng saja.

Tak tik dan jurus yang baik harus mengecoh lawan, permainan yang mudah ditebak lawan akan berakhir dengan cucuran air mata. Lihat jenderal teritorial terbaik di dunia dan anaknya mudah sekali dipatahkan keinginannya. Airlangga juga merasakan betapa baru niat punya keinginan bertemu om brewok tapi laporan intelijen sudah mengharuskan dia bertamu ke kejaksaan agung hampir 10 jam lamanya.

Setelah semua terkunci tidak bisa bergerak ke mana mana, cuma bisa saling melontarkan pantun dan puisi, jauh di mata tetapi dekat di hati, anies baswedan yang jauh sudah nempel di hati karena dikawal 2 partai pemerintah. Masa cuma melembutkan hati bu mega demi keberlangsungan hidup PDI-P selama lamanya Pakde tidak becus. Ini cuma masalah injury time saja, begitu tersadar mereka semua sudah tidak berdaya lagi.

Artikel Terkait