Nasional

Gerakan PINK, Gaspol Dukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024

Oleh : very - Rabu, 01/11/2023 20:50 WIB

kiri ke kanan: - Chicha Koeswoyo - Seniman Nusantara Bersatu - Rulita Anggraini - Deklarator Alumni UI for Jokowi /NKRI 2019 - Donna H. Pediarto - Pendiri Alumni SMA Jakarta Bersatu (ASJB) 2019 - Adi Adrian (KLA Project) Ketua Umum ExtravaGanjar dalam acara PINK Movement yang diperkenalkan untuk umum di Jakarta, Rabu (1/11). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Gerakan PINK (Perempuan untuk INdonesia Kuat) atau PINK Movement yang digagas oleh sekelompok relawan pendukung Ganjar-Mahfud, hari ini, Rabu (1/11) mulai diperkenalkan secara luas kepada masyarakat. Gerakan PINK tersebut diperkenalkan melalui simbol tagar #2024AtikohIbuNegara. 

Salah satu penggagas PINK Movement, Donna H. Pediarto, mengatakan bahwa dari pilpres ke pilpres, kaum perempuan menjadi sasaran yang sangat diperhitungkan dalam mendulang suara bagi capres/cawapres Republik Indonesia. Istilah ‘emak-emak’ misalnya, yang sangat viral dalam pilpres 2019, mau menunjukkan bahwa partisipasi perempuan begitu signifikan.

Menurut data Pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum jumlah pemilih perempuan adalah 102,58 juta dan laki-laki 102,21 juta. Perempuan adalah kelompok pemilih yang cermat dan kritis dalam menentukan capres/cawapres pilihannya.

“Kita semua tahu bahwa perempuan pada akhirnya menjadi faktor sentral dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Perempuan adalah tulang punggung keberlangsungan sebuah keluarga, baik secara sosial maupun secara ekonomi,” ujar Donna.

Di setiap pilpres, katanya, isu-isu perempuan selalu menjadi topik yang dikedepankan. Namun, ironisnya begitu pilpres berlalu, waktu 5 tahun menuju pilpres berikutnya menjadi waktu yang begitu lambat dan lama bagi kaum perempuan.

“Perempuan dan anak-anak kembali menjadi bagian dari masyarakat yang tertinggal atau bahkan ditinggalkan dalam berbagai aksi dan kebijakan yang tidak berpihak,” lanjut Donna. 

Karena itu, Gerakan PINK atau PINK Movement mau mengajak seluruh orang Indonesia untuk menyatukan semangat dan kepedulian serta keberpihakan pada perempuan dan anak-anak. 

Rulita Anggraini dari PINK Movement mengatakan, Ibu Atikoh Ganjar Pranowo adalah sosok perempuan yang sejak lama sudah berkutat dengan bersungguh-sungguh dalam upaya mencari solusi pada isu-isu perempuan dan anak-anak, yaitu: kesehatan Ibu dan Anak, penegakan hukum untuk kekerasan pada perempuan, tingkat kesenjangan gender di dunia kerja, di bidang politik dan ekonomi, serta pemenuhan hak-hak anak.

Ibu Atikoh juga sangat peduli dan terjun langsung dalam banyak giat yang berfokus pada isu parenting dan kesehatan mental anak dan remaja. 

Ganjar Pranowo adalah sosok pemimpin yang sudah punya rekam jejak, wawasan gender serta keberpihakan dan pengentasan problema kaum perempuan dan anak-anak. 

“Melalui tagar #2024AtikohIbuNegara, kami mengajak seluruh anak bangsa memahami pentingnya peran Ibu Negara pendamping capres dalam menangani isu-isu perempuan dan keluarga. Kami juga mendorong seluruh perempuan Indonesia untuk aktif bergiat dan peduli dengan dinamika politik yang berkembang saat ini, karena peran serta perempuan sangat menentukan masa depan NKRI,” kata Rulita.

Hingga saat ini sosok Ganjar Pranowo merupakan capres yang lebih populer di kalangan pemilih perempuan. Survei Charta Politika yang dilakukan selama bulan September 2023, terhadap 2000 responden dengan margin of error 2,4% menunjukkan kelompok perempuan memilih Anies 23%, Ganjar Pranowo 38% dan Prabowo 32%, sedangkan yang Tidak Tahu/Tidak Jawab 7%.

Di kelompok pemilih laki-laki, pilihan mereka adalah Anies 24%, Ganjar 37% Prabowo 34% dan Tidak Tahu/Tidak Jawab 5%.

Begitu pula dalam kelompok responden Ibu Rumah Tangga, pilihannya adalah Anies 22%, Ganjar 39%, Prabowo 32% dan Tidak Tahu/Tidak Jawab 7%.

Salah satu penggerak PINK Movement, Chicha Koeswoyo mengatakan, gerakan yang direpresentasikan melalui sosok Ibu Atikoh dan warna PINK ini juga melibatkan partisipasi berbagai organ dan komunitas relawan pendukung Ganjar-Mahfud, terutama dari kelompok perempuan yang bergerak bersama menyuarakan kekuatan perempuan dalam pilpres tahun depan. 

“Warna PINK bukan warna aspirasi politik tertentu dan tidak berafiliasi dengan kelompok politik manapun. PINK menyatukan aspirasi yang berpihak pada perempuan. Mari bersatu dalam warna PINK. Ekspresikan dengan PINK!” ujar Chicha.

Sebagai penutup acara, seluruh penggagas PINK Movement beserta para relawan dari berbagai organ dan komunitas menyerukan ajakan untuk berjuang bersama secara damai dan positif dengan seruan, “Saatnya perempuan Indonesia berjuang bersama. Ganjar Presidenku, Atikoh Ibu Negaraku!”

Sekitar 200-an relawan ikut mengahadiri dan mendukung acara Gerakan PINK tersebut. Mereka misalnya berasal dari relawan Jokowi pada pemilu sebelumnya. Ada juga Projo yang menyatakan mendukung pasangan Ganjar-Mahfud MD. ***

Artikel Terkait