Nasional

KI Pusat Ingatkan WNI di Malaysia Terkait Pentingnya Keterbukaan Informasi dalam Pemilu 2024

Oleh : very - Jum'at, 10/11/2023 11:58 WIB

Delegasi KI Pusat saat melaksanakan studi banding ke Malaysia pada 3-5 November. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pimpinan Delegasi Komisi Informasi (KI) Pusat Arya Sandhiyudha mengingatkan Warga Negara Indonesia yang berada di Malaysia tentang pentingnya pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik pada Pemilu dan Pemilihan 2024 mendatang.

Hal itu disampaikannya saat delegasi KI Pusat melaksanakan studi banding ke Malaysia pada 3-5 November, demikian rilis KI Pusat, Jumat (10/11/2023).

Arya Sandhiyudha yang juga Wakil Ketua KI Pusat itu mengatakan, pembahasan dalam studi banding tersebut mengenai pendekatan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan tata kelola pemerintahan yang baik (good government) di Indonesia dan Malaysia, terutama menjelang momen Pemilu dan Pemilihan 2024 di Indonesia.

Arya menyebutkan bahwa KI Pusat mengambil bagian untuk memastikan semua penyelenggara yang terdiri dari KPU, Bawaslu,  dan DKPP bersama Partai Politik peserta Pemilu dan Pemilihan 2024 mempraktikkan Keterbukaan Informasi Publik.

“Hak-hak informasi warga negara tersebut harus didapat, baik bagi yang berada di dalam negeri ataupun luar negeri,”  jelasnya ke peserta diskusi  di KBRI Malaysia .

Arya hadir bersama Komisioner Bidang Penelitian dan Dokumentasi (Litdok) KI Pusat Rospita Vici Paulyn, Komisioner Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi (ASE) Samrotunnajah Ismail, dan Komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) Syawaludin yang masing-masing menjadi Narasumber di dua kampus ternama Malaysia, yaitu Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universiti Teknologi Mara (UiTM).

"Komisi Informasi Pusat mengapresiasi inisiatif sangat positif dari elemen Pemerintah Malaysia dan elemen kampus untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara, terutama dalam aspek keterbukaan informasi publik dan tata kelola pemerintahan yang baik,” ujar Arya.

Menurutnya KI Pusat  ikut mengawasi praktik Keterbukaan Informasi Publik masyarakat Indonesia yang berada di Malaysia karena negeri jiran ini merupakan  salah satu negara dengan WNI berjumlah besar .

”Saya bersama  tiga Komisioner KI Pusat lainnya berkunjungi untuk mengedukasi ke KBRI Malaysia dan Masyarakat Indonesia di Malaysia," ucapnya.

Sementara itu, dalam kunjungan Delegasi KI Pusat ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universiti Teknologi Mara (UiTM), sebagai Narasumber Arya mendorong kolaborasi ide tentang kerjaama riset dan edukasi Keterbukaan Informasi Indonesia-Malaysia yang mendapat respon yang sangat baik dari dua kampus ternama di Malaysia itu.

Ia berharap supaya kerja sama yang telah dirintis tersebut semoga terwujud di tahun depan.

Ia mengucapkan terimakasih atas peran aktif civitas akademika UiTM dalam diskusi publik terutama para Profesor, Pakar, Doktor, dan Mahasiswa Jurusan Perang Urat Saraf (Information Warfare) dan Perhubungan Awam (Public Relations) mengenai Democracy, Open Government, and Public Information Transparency.

“Kami menyambut terbuka dan senang hati membantu jika ada riset, tulisan jurnal, kunjungan lapangan tentang KIP,” sambutnya.

Dalam kunjungan Delegasi KI Pusat ke Kantor Perdana Menteri Malaysia,  Arya menyampaikan apresiasi yang  tinggi kepada pada diplomat disana. "Agenda Komisi Informasi Pusat tidak akan sukses dalam studi banding ke Malaysia kalau tidak disertai dukungan dan antusiasme UiTM, UKM, dan rekan diplomat di kantor PM Malaysia,” ujarnya.

Arya menegaskan, KI Pusat terbuka dan mengajak warga Malaysia partisipasi dalam agenda kegiatan lembaga mandiri Komisi Informasi Pusat. ***

Artikel Terkait