Daerah

Ganjar Beri Energi Baru Bagi Demokrasi dan Mahasiswa di NTT

Oleh : very - Minggu, 03/12/2023 16:30 WIB

Ganjar Pranowo di Kupang, NTT. (Foto: Ist)

Kupang, INDONEWS.ID – Dalam kampanye di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Calon Presiden Ganjar Pranowo memberi kuliah umum di Universitas San Pedro, Kota Kupang, Jumat (1/12/2023).

Di sana telah hadir sebanyak 1.500 mahasiswa dari perguruan tinggi se-Nusa Tenggara Timur. Mereka bersemangat dan serentak mengangkat tiga jari ketika Capres nomor urut 3 yang berpasangan dengan Mahfud MD itu ketika memasuki ruangan.

Mahasiswa berjubel-jubel menyambut kedatangan Ganjar di kampus tersebut. Ada yang lantang menyebut nama Gubernur Jawa Tengah itu ketika berorasi.

Bukan hanya mahasiswa, warga dari berbagai kalangan pun antusias menyaksikan Ganjar dari luar pagar kampus.

Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan motivasi agar mahasiswa tetap kritis demi kemajuan bangsa. Usai berikan kuliah umum, Ganjar berjalan menuju jalan raya.

Ia naik ke atas podium dan menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa dan warga yang telah mengelilinginya. Kemudian secara bersama-sama mengangkat tiga jari ke atas.

Edgard, mahasiswa Universitas Timor (Unimor) mengatakan bahwa kehadiran Ganjar memberikan energi bagi mahasiswa, terutama di NTT.

"Terima kasih Pak Ganjar sudah datang ke NTT," katanya seperti dikutip dari siaran pers.

Menurutnya, politikus berambut putih itu adalah sosok pemimpin yang mampu mengurai persoalan demokrasi yang disebutnya tidak baik-baik saja.

"Kami sakit karena demokrasi kita sedang diobok-obok. Kami yakin Pak Ganjar bisa memperbaikinya," paparnya.

Selain itu, Ganjar adalah harapan bagi warga NTT untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak.

"Ke depan kami harap Pak Ganjar bisa meningkatkan pendidikan di NTT," imbuhnya.

Begitu pula dengan Donseran, mahasiswa Unimor lainnya. Baginya, Ganjar adalah sosok yang baik dan merakyat.

"Beliau orang baik dan merakyat," tandasnya.

 

Sebut Ganjar Pemimpin Solutif

Lain lagi di Universitas Nusa Cendana, Kupang. Ribuan mahasiswa antusias mengikuti kuliah kebangsaan bersama Ganjar Pranowo di kampus tersebut, Jumat (1/12/2023).

Mereka mengatakan bahwa Ganjar adalah sosok yang solutif di era saat ini.

Tiba di lokasi, mahasiswa menyambut Capres 2024 nomor urut 3 itu dengan riuh tepuk tangan. Bahkan, mereka berebut salaman dan meminta berfoto selfi.

Selama kurang lebih 40 menit, mahasiswa betah duduk di kursi tanpa meninggalkan lokasi acara. Mahasiswa berbagai angkatan itu dengan seksama mengikuti pemaparan Ganjar.

Hari itu, mantan Gubernur Jawa Tengan dua periode itu memberikan wawasan sekaligus memotivasi mahasiswa terkait bonus demografi, ekonomi hijau dan biru, serta industri kreatif.

Untuk mendukung kemajuan itu, Ganjar telah menyiapkan program satu desa satu faskes satu nakes dan satu keluarga miskin satu sarjana.

Gagasan itu mendapat respon positif dari para mahasiswa, salah satunya Anselmus Lalu Waso. Menurutnya, Ganjar adalah capres paling solutif dalam memecahkan persoalan-persoalan bangsa.

"Iya, Pak Ganjar sangat solutif. Tadi dijelaskan berbagai persoalan dan ada solusinya," katanya.

Ia mengambil contoh program satu keluarga miskin satu sarjana, yang mampu memberikan harapan bagi masyarakat, terutama masyarakat Nusa Tenggara Timur.

"Di sini masih banyak anak muda yang ingin bersekolah tinggi tapi masih terkendala biaya. Jadi, program itu sangat bagus untuk di NTT," ungkapnya.

Program itu, lanjut dia, bukan hanya bicara soal kemudahan akses pendidikan, tetapi juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Jadi sarjana itu penting untuk bekal kerja, jadi itu sekaligus bisa menjadi program pengentasan kemiskinan," tuturnya.

Sementara Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya sudah tujuh kali mengagendakan untuk ke Kupang, namun batal.

"Dan kali ini akhirnya bisa bertemu. Terima kasih semuanya," ujarnya.

Menurutnya, Kupang merupakan kota yang istimewa, karena mampu menjaga toleransi dengan baik.

"Ini yang harus dirawat. Selain itu, kesehatan dan SDM harus ditingkatkan. Maka, kami ada program satu desa satu puskemas dan satu keluarga miskin satu sarjana," tandasnya. ***

Artikel Terkait