Bisnis

Tingkatkan Daya Saing Industri Otomotif Nasional, Pemerintah Dorong Peningkatan Local Content Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai

Oleh : luska - Kamis, 15/02/2024 17:18 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Industri pengolahan nasional mampu mencatat pertumbuhan sebesar 4,64% (yoy) pada tahun 2023 dan menjadi salah satu penyumbang besar pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan share mencapai sebesar 18,67% (yoy) terhadap PDB tahun 2023. Sementara itu, industri alat angkutan sendiri mampu tumbuh 7,63% (yoy) dengan kontribusi terhadap PDB  nasional sebesar 1,49%. Kontribusi ekspor produk otomotif nasional juga tercatat cukup signifikan dengan tumbuh 5,96% (yoy) pada tahun 2023, naik jika dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 5,14% (yoy).

Industri otomotif nasional mampu mencetak penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih 
secara kumulatif untuk tahun 2023 sebesar 1.005.802 unit. Sementara itu, berdasarkan data 
Gaikindo tercatat sepanjang 2023 penjualan domestik mobil listrik mencapai 17.147 unit dan 
ekspor mobil listrik sebesar 1.504 unit. Lebih lanjut, penjualan mobil hybrid sepanjang tahun 2023 mencapai sebanyak 54.656 unit dan ekspor mobil hybrid sebesar 27.710 unit.

“Saya melihat ini ajang yang baik dan banyak yang dipamerkan, antara lain mobil-mobil listrik. Hal ini untuk masa depan otomotif Indonesia,” ungkap Presiden RI Joko Widodo dalam “Opening Ceremony Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di Jakarta, Kamis (15/02).

Presiden Joko Widodo melanjutkan bahwa Indonesia memiliki bahan baku nikel dan lain
sebagainya untuk baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) tersebut, sehingga ke depannya akan makin didorong produksi dan penjualan EV tersebut.

“Arahnya ke sana bahwa kita akan bisa bersaing dengan negara-negara lain, terutama kalau semua local content sudah meninggi. Kita dorong nikel agar semua merek EV bisa berproduksi di Indonesia, karena kita punya kekuatan di baterainya,” jelas Presiden Joko Widodo.

Sejumlah insentif juga telah dikeluarkan Pemerintah untuk mempercepat investasi dan implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia, antara lain yakni Insentif Bea Masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar 0%, baik dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU) maupun terurai lengkap atau Completely Knocked Down (CKD), serta insentif PPnBM untuk KBLBB roda 4 untuk mempercepat investasi industri KBLBB roda 4 di Indonesia.

“Apresiasi saya terhadap industri otomotif di Indonesia yang telah berhasil meningkatkan 
ekspor hingga 100%. Potensi besar tersebut harus dimanfaatkan agar mampu bersaing dengan negara lain. Namun, kita masih kalah dengan Thailand, sehingga kami ingin mendorong lagi agar ekspornya makin tinggi dan naik setiap tahunnya,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara ini.

Menko Airlangga mengatakan bahwa IIMS 2024 memberikan ruang eksklusif bagi industri otomotif untuk berinovasi dan menampilkan produk unggulannya masing-masing. Dalam IIMS 2024 yang mengusung tema “Your Infinite Autotainment Experience” diikuti paling tidak oleh 53 merek kendaraan dan 188 peserta. Target total transaksi IIMS 2024 diperkirakan sebesar Rp5,3 triliun dengan menghadirkan sekitar 460 ribu pengunjung pada periode 15-25 Februari 2024.

“Semoga acara ini berjalan lancar dan memacu industri otomotif Indonesia untuk lebih proaktif 
serta progresif memunculkan produk-produk inovatif dengan mengedepankan produk lokal,” 
pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain yakni sejumlah Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Ali Moertopo, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, dan Presiden Komisaris PT Dyandra Media International Tbk. Lilik Oetama.

Artikel Terkait