Jakarta, INDONEWS.ID - Dunia sedang tidak baik-baik saja, ancaman kekurangan pangan ada di berbagai negara bahkan Eropa yang dikenal benua terdepan di bidang teknologi pun terancam kekurangan pangan. Untuk SMP 12 Jakarta membuat ketahanan pangan dalam kota melalui budidaya jamur tiram, keberhasilan para siswa tak lepas dari `tangan dingin` Rudi `Slow` Sugiarto satu dari ribuan alumni sekolah tersebut.
Kesuksesan budidaya jamur tiram SMP 12 pun mendapat apresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang meresmikan kumbung (tempat budidaya) jamur tiram. Menperkeraf bersama jajaran mendatangi SMP 12 Jakarta, di jalan Wijaya IX, Jakarta Selatan.
Selaku penggagas budidaya jamur tiram, Rudi mengatakan, banyak anak muda tidak mengenal bisnis, dirinya sebagai seorang pebisnis yang sukses membudidayakan jamur tiram ingin mengajak anak mudah belajar bisnis.
"Saya sudah menanam jamur ini cukup lama, kenapa tidak kita kembangkan bisnis ini di SMP. Bila mereka belajar bisnis dari awal. Memang di sekolah mereka belajar tapi diluar persaingan itu keras maka kita ajarkan mereka budidaya jamur`, paparnya.
Kenapa jamur tiram yang dipilih, menurutnya, jamur tiram ini bagus sebagai bahan pengganti daging, semua resto baik sekelas warteg atau hotel menu utamanya ada jamur tiram. Budidaya jamu ini adalah salah satu tren ketahanan pangan dunia, maka kita beri kesempatan para pramuka SMP 12 untuk menjalankan budidaya jamur tiram.
Dikatakan, dengan budidaya jamur tiram anak-anak disini bisa mendapat keuntungan 400 persen, jika jamur ini dibuat kripik harga per 10 gram Rp.10 tibu, artinya bila sekilo jamur tiram diolah menjadi kripik anak-anak akan mendapat Rp.100 ribu.
Lalu dikatakan, bisnis jamur tiram luar biasa, apalagi saat ini dunia tengah kekurangan bahan pangan. Saat ini SMP 12 sebagai proyek percontohan ke depan diharapkan seluruh SMP di Jakarta membudidayakan jamur tiram. "Kebayang tidak, kalau seluruh sekolah dari SMP dan SMA budidaya jamur ini, tentunya akan ada ketahanan pangan dalam kota", tambahnya.
Meski pihak alumni selaku penggagas budidaya jamur tiram di SMP 12, namun mereka belum audensi dengan pihak Dinas Pendidikan agar program ketahanan pangan dalam kota kian melebar. Ia berharap dengan kehadiran Menperkeraf di SMP 12 Jakarta bisa menjadi jembatan untuk memperluas budidaya jamur tiram di seluruh sekolah di Jakarta.
Ia juga berharap program budidaya jamur tiram menjadi masif karena saat ini dunia tengah kekurangan pangan. Kenapa tidak kita coba budidaya jamur, salah satunya jamur tiram, mungkin di tahun-tahun berikutnya ada jenis jamur lain yang dibudidayakan tapi untuk saat ini kami fokus ke jamur tiram.