Daerah

Penerapan Teknologi Bio Intensif di Sentra Padi Subang Berhasil Dongkrak Produktivitas Padi Hingga 25%

Oleh : very - Sabtu, 06/04/2024 21:59 WIB

Dekan Fakultas Pertanian, Prof Dr Suryo Wiyono saat memonitoring perkembangan padi milik petani Kampung Inovasi IPB Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Subang. (Foto: Ist)

Subang, INDONEWS.ID - Penerapan Teknologi Bio Intensif di Sentra Padi Subang telah menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan produktivitas padi serta dapat mengatasi permasalahan El-nino dan kelangkaan pupuk.

Program ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono M.Sc.Agr, koordinator kampung inovasi dan Dekan Fakultas Pertanian IPB.

Program ini melibatkan berbagai pihak sebagai stakeholder, termasuk IPB, Kementerian Pertanian, Himpunan Alumni IPB, dan Dinas Pertanian. Instansi pelaksana seperti IPB, SMKNCompreng, Sari Bumi Nusantara, dan PT. Suryo Riset Indonesia juga turut berperan dalam implementasi program ini.

Teknologi Bio Intensif adalah inovasi teknologi yang dikembangkan oleh Fakultas Pertanian IPB University yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Rangkaian komponen teknologi ini mengoptimalkan proses alami, hayati, serta ecology service.

Penerapan teknologi ini terdiri dari lima komponen utama, yaitu: penambahan bahan organik guna meminimalisir penggunaan bahan kimia; Bio imunisasi dan biofertilisasi yang melibatkan perlakuan benih menggunakan bakteri dan cendawan endofit untuk meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap air dan perlindungan terhadap serangan hama penyakit; Optimalisasi pemupukan secara presisi jumlah dan waktu pengaplikasian untuk meningkatkan kesuburan tanah dan keseimbangan hara; Monitoring dan penanganan cepat dalam pengendalian dan pencegahan hama penyakit; dan ekslusi pestisida atau tidak menggunakan pestisida selama persemaian sampai 30 hari pertama setelah tanam.

Sentra Padi Subang, yang berlokasi di Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, telah berhasil meningkatkan produktivitas padi dari 7,2 ton/ha menjadi 9,8 ton/ha.

Selain itu, program ini juga telah meningkatkan wawasan pertanian ramah lingkungan dengan produktivitas tinggi.

Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono mengatakan, pencapaian yang signifikan ini membuat Penerapan Teknologi Bio Intensif di Sentra Padi Subang tidak hanya berhasil meningkatkan produktivitas padi, tetapi juga menghadirkan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan El-nino dan kelangkaan pupuk.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama yang solid antara berbagai pihak terkait, seperti IPB, Kementan, Himpunan Alumni IPB, Dinas Pertanian, serta instansi pelaksana lainnya.

“Melalui program ini, diharapkan teknologi pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat terus dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia,” ujarnya. ***

Artikel Terkait