Nasional

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus:

Masih Banyak Umat yang Bertanya, Ignatius Jonan Tegaskan Perlu Undangan untuk Mengikuti Misa Bersama Paus di GBK

Oleh : very - Sabtu, 31/08/2024 17:08 WIB


Konferensi pers di KWI terkait kunjungan Paus Fransiskus. (Foto: Katolikana.com)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Paus ke Indonesia Ignasius Jonan mengatakan hingga saat ini, agenda perjalanan Paus ke Indonesia masih sesuai rencana seperti sudah diumumkan sebelumnya.

Dari sejumlah agenda Paus Fransiskus di Indonesia, acara yang akan melibatkan banyak umat adalah saat Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

“Umat yang dapat hadir mengikuti misa bersama Paus di GBK, adalah yang mempunyai undangan berupa tiket gelang,” ujarnya dalam acara konferensi pers di KWI, Jakarta Pusat.   

Hingga Sabtu (31/8/2024) masih banyak warga yang bertanya-tanya kepada Panitia Pelaksana Kunjungan Paus mengenai pelaksanaan misa Bersama Paus di GBK Jakarta, yang diperkirakan akan diikuti sekitar 80.000 umat.

Sesuai penegasan Ignatius Jonan pada pertemuan pers di Jakarta, Rabu (28/8), hanya umat yang memiliki undangan yang bisa mengikuti misa secara langsung di GBK. Umat yang tidak mendapatkan undangan bisa mengikuti misa secara live streaming televisi atau Youtube.

Seperti direncanakan, Gereja Indonesia bekerja bersama dalam menyelanggarakan Perayaan Ekaristi di Stadion GBK pada 5 September 2024. Keuskupan dan paroki, serta kelompok kemasyarakatan yang mengelola undangan bagi  umatnya, karena keterbatasan tempat.

Umat yang hadir langsung di GBK, diharapkan bisa tertib dalam Perayaan Ekaristi. Imam juga akan menjadi konselebran dan membantu membagikan komuni.

Sejumlah gereja juga bisa menggelar misa bersama, dengan mengikuti siaran langsung misa bersama Paus Fransiskus di GBK Jakarta.

Dalam keterbatasan kesehatan dan usia, Paus tetap bersedia mengunjungi dan berjumpa langsung dengan umatnya. Ia menunjukkan kasihnya untuk meneguhkan dan menguatkan iman umat.

Panitia sudah menggelar persiapan di setiap venue maupun berkoordinasi lintas sektor untuk mempersiapkan yang terbaik pada kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia.

Terkait kesehatan umat yang mengikuti misa tersebut, juga sudah disiapkan tim kesehatan, baik untuk Paus dan untuk seluruh umat. Selain itu, terkait keamanan, pengaturan lalu lintas dan parkir juga sudah siapkan team panitia bersama sektor pemerintah.

Jonan mengatakan, Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan tersebut akan mengadakan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura. Perjalanan apostolik tersebut akan dimulai pada 2-13 September 2024.

Indonesia akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan ini, yaitu tanggal 3-6 September 2024. Sesudah itu ke Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari tanggal 6-9 September 2024, Dili (Timor Leste) dari 9-11 September 2024, dan Singapura dari 11-13 September 2024. Tiga wartawan Indonesia juga mengikuti perjalanan Paus dari Roma hingga kembali ke Roma.

Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Pertama adalah Paus Santo Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970. Sembilan belas tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989. Sekarang sesudah 35 tahun, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia.

 

Kehadiran Fisik Paus Sangat Penting

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, kehadiran fisik Paus Fransiskus di Indonesia sangat penting.

“Namun, yang juga tidak kalah penting adalah mempelajari gagasan dan teladan hidupnya,” ujarnya yang ikut dalam acara konferensi pers tersebut.

Kardinal Suharyo mengisahkan, Paus Fransiskus memiliki pengalaman otentik akan Allah yang maharahim. Ketika berusia 17 tahun, Paus Fransikus yang memiliki nama asali Jorge Mario Bergoglio itu hendak ke tempat pesta. Namun, ketika melewati gereja, Jorge memutuskan masuk ke kamar pengakuan untuk mengaku dosa. Dan saat itu, dia merasakan Kerahiman Allah yang tanpa batas.

“Pengenalan akan Allah yang maharahim ini berbuah pada transformasi pribadi yang berpengaruh pada transformasi institusi gereja (saat ini),” ujar Kardinal.

Banyak pilihan simbolik tentang Kerahiman Allah yang ditunjukkan Paus Fransiskus tersebut.

Kardinal Ignatius mengatakan, Paus Fransiskus memilih motto ketika menjadi uskup dan paus yaitu “Miserando atque eligendo” yang berarti, ia melihatnya dengan mata penuh kerahiman dan memanggil dia. Kutipan naskah tersebut diambil dalam Injil yaitu ketika Yesus memanggil muridnya yang pertama.

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menyatakan betapa Gereja Indonesia sangat bersyukur dan bersukacita menyambut kedatangan Paus Fransiskus.

Karena itu, katanya, KWI bekerja sama dengan Nunsius Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia membentuk panitia pada April 2024 dan sudah bekerja mempersiapkan segala sesuatu sampai saat ini. “Ada 56 panitia inti dan 107 relawan inti terlibat dalam persiapan ini,” ujarnya.

Bersama panitia, KWI bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas yang berwenang untuk mengatur logistik, koordinasi keamanan, transportasi, protokol kesehatan, dan publikasi media.

Antonius menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang telah menunjukkan kesungguhan hati dalam menyambut Paus, pemimpin Gereja tetapi juga pemimpin negara Vatikan.

Dia mengajak Gereja Indonesia untuk berdoa bagi kelancaran kunjungan Paus. Bahkan disiapkan kelompok doa yang terus-menerus berdoa tanpa henti untuk kelancaran acara ini.

Seluruh umat di Indonesia dalam ibadahnya juga mendoakan doa khusus yang disebarkan kepada semua umat. Keuskupan-keuskupan dan Paroki-paroki mengadakan Katekese dan Formasi Rohani.

Penyediaan materi katekese dan formasi rohani tersebut untuk membantu umat memahami makna dan tujuan kunjungan apostolik Paus, serta mengajak mereka untuk berpartisipasi secara aktif dan penuh iman. ***

Artikel Lainnya