Jakarta, INDONEWS.ID - Singer-songwriter indie pop/indie rock/anti-folk Harlan Boer meluncurkan dua buku dalam jarak berdekatan. Buku kumpulan puisi Harlan bertajuk “Penyair Pastel”, diterbitkan oleh Penerbit Velodrom Sementara buku kumpulan cerita pendeknya, berjudul “Deydo Meydo”, diterbitkan oleh Keos Press.
“Penyair Pastel” berisi 86 puisi yang merepresentasikan karya Harlan sejak era aktif bersama klub puisi Bungamatahari pada awal 2000an di Jakarta hingga kini ia menetap sementara di Leiden, Belanda. Porsi terbesar dalam buku ini adalah karya-karyanya yang ditulis pada sekitar 2019.
Buku “Penyair Pastel” sebenarnya diproyeksikan untuk terbit pada 2019/2020. Setelah sekitar empat tahun tersimpan, Hamzah dari Penerbit Velodrom, sekaligus editor buku ini, mengajak Harlan untuk merealisasikan terbitnya “Penyair Pastel”. Setelah melewati proses pembacaan ulang, revisi, dan tambahan karya, “Penyair Pastel” kini telah beredar.
Sementara itu, Harlan juga menerbitkan buku kumpulan cerita pendeknya, “Deydo Meydo”. Buku ini berisi 17 cerita dengan rentang penulisan 2004-2023. Sejumlah cerita pendek dalam “Deydo Meydo” sebelumnya pernah hadir di majalah SOAP, Ripple, Lumbung, website Kisah Kilat Kiamat, Kedai Buku Jenny, hingga Whiteboard Journal. Buku “Deydo Meydo” adalah terbitan pertama dari Keos Press.
Harlan mengaku dalam menulis karya-karyanya, baik cerita pendek maupun puisi, banyak dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil menonton film-film drama komedi Indonesia 1980an seperti “Naga Bonar”, “Kejarlah Daku Kau Kutangkap”, “Keluarga Markum”, “Satu Mawar Tiga Duri”, dan “Bintang Kejora”. Selain itu, juga bacaan ringan nyentrik dan jenaka seperti serial Lupus, komik Lucky Luke, dan Gundala.
Buku kumpulan puisi “Penyair Pastel” dan kumpulan cerita pendek “Deydo Meydo” adalah dua buku pertama Harlan Boer.