
Jakarta, INDONEWS.ID - Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) sukses menggelar kongres yang ke-5 bertempat di Jakarta Design Center (JDC), kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 11 Oktober 2024. Pada tahun ini, organisasi desain produk ini telah memasuki usia yang ke-35 tahun.
Acara yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 12 Oktober itu diisi dengan serangkaian acara mulai dari pembukaan dan pemberian penghargaan Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA), presentasi, launching buku hingga seminar serta exhibition karya-karya terpilih pemenang IIDSA 2024.
Majelis Kehormatan ADPII, Taufiq Ibrahim, salah seorang pendiri ADPII menyampaikan ADPII dibentuk pada 35 tahun silam dengan semangat untuk memperkenalkan profesi bidang keilmuan industri desain di Indonesia kepada stakeholder, industri dan masyarakat. Dia mengaku bangga karena semangat itu masih terus dijaga hingga saat ini.
"Sudah hampir 35 tahun ADPII dibentuk dengan ketua pada waktu itu Bapak Osriman Usman dengan semangat memperkenalkan profesi bidang keilmuan industri desain di Indonesia. Saya bangga sampai hari ini semangat itu masih terus dijaga sehingga kita bisa berkumpul hari ini," kata Taufik yang merupakan lulusan awal desain produk di Indonesia dari IPB pada 41 tahun silam itu di tengah paparannya.
ADPII, dia membeberkan, terus melakukan upaya pengembangan profesi yang diikuti oleh dunia pendidikan seiring perkembangan zaman. Pelantikan Ketua Umum dan Pengurus ADPII periode 2024-2024 kali ini, jelasnya, merupakan kelanjutan upaya pengembangan, promosi kepada stakeholder.
"Sampai hari ini, arah dari ADPII masih melakukan pengembangan profesi seperti rekrutmen anggota, seminar, exhibition dan lain-lainnnya. Ke depan, saya pribadi mengajak semua pengurus pusat dan daerah untuk mengubah paradigma bahwa kita tidak hanya dilihat sebagai profesi atau sebagai pendidik, tapi kita hadir to create a better life," ungkapnya.
Taufik mengajak para anggota untuk berani bermimpi bersama dalam rangka membangun Indonesia melalui partisipasi dan kontribusi desain. Maka dari itu, dia berharap, para anggota ADPII hadir dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan produk domestik bruto (PDB) serta terus melakukan pengembangan profesi desain produk, menciptakan lapangan pekerjaan.
"Saya berharap dari daerah juga duduk bersama, berpartisipasi menyusun rencana jangka menengah dan jangka panjang ADPII yang sebelumnya kita belum pernah ada. Untuk itu kita perlu duduk bersama membikin blue print desain ADPII. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada ketua sebelumnya dan selamat dan sukses kepada ketua terpilih," tutupnya.
Bangun Jejaring Global
Sementara itu, Prananda Luffiansyah Malasan selaku Ketua Umum ADPII 2024-2026 menyampaikan ada lima hal yang ingin dikerjakan dan menjadi fokus dari kepemimpinannya. Pertamanya adalah terkait penambahan anggota, penajaman kompetensi anggota.
"Ada 5 poin yang sebetulnya ingin saya fokuskan. Yang pasti penambahan anggota akan terus kita upayakan, penajaman kompetensi anggota. Nanti rencananya akan ada cluster-cluster keahlian. Misalnya yang ahli furniture dia akan fokus di situ dst," ujar Prananda kepada Indonews.id di sela-sela acara, Jumat (11/10/24)
Selanjutnya, pihaknya juga akan menggelar sertifikasi desain produk bagi para anggota. Hal ini dalam rangka menciptakan standardisasi keahlian desainer produk. Selain itu, pihaknya akan meningkatkan komunikasi dan pengembangan kemitraan dengan berbagai stakeholder seperti pemerintah dan industri. Hal ini penting untuk membantu perkembangan industri desain produk ke depannya.
"Terakhir adalah kita berencana membuat jejaring aliansi desian produk industri di dunia. Kita akan coba aktif di world organisation. Terus nanti rencananya kita juga akan bikin aliansi juga dengan asosiasi desain produk yang ada di Jepang, di Taiwan, Korea. Di Indonesia kita juga akan buat aliansi. Sehingga di situ nanti akan ada informasi tentang benchmarking, industri, kaderisasi mahasiswa yang menjadi calon desainer," terangnya.
Ditanya terkait prospek industri desain produk di Indonesia, Prananda menegaskan produk itu selalu ada dalam keseharian aktivitas manusia. Mulai dari bangun tidur hingga kembali ke tempat tidur, manusia akan selalu berhubungan dengan produk.
"Produk itu selalu ada dalam keseharian kita mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Tapi kita tidak sadar bahwa ada proses kreatif di balik itu. Kita ingin mewadahi para desainer produk untuk dapat bersuara, muncul ke permukaan dan tentunya dapat menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat," tukasnya.
Selain itu, Prananda menjelaskan, pihaknya akan membangun komunikasi dan menjalin kerjasama dengan asosiasi desain grafis Indonesia dalam rangka merumuskan aturan dan naskah akademis. Naskah ini nantinya diserahkan kepada pemerintah selaku pembuat kebijakan untuk melahirkan kebijakan yang mengatur kesejahteraan dan aturan main profesi desainer produk di Indonesia.
"Kebijakan untuk menaungi desainer produk belum ada. Ga cuman desain produk, desain grafis juga belum ada. Baru ada undang-undang arsitek yang mengatur mulai dari kesejahteraan dan seterusnya begitu. Ini memang salah satu agenda yang memang kita perjuangkan juga. Bagaimana nanti sebagai asosiasi dapat mengadvokasi kepentingan para anggotanya, profesi kita agar memiliki regulasi, kebijakannnya dan kita juga akan bekerjasama dengan asosiasi desian grafis Indonesia, interior untuk bersama-sama kita merumuskan hal ini," tutupnya.
Adapun Ketua Umum 2022-2024, Freddy Chrisswantra menyampaikan, selama kepemimpinannya, pihaknya telah mencatatkan sejumlah pencapaian. Mulai dari penambahan anggota baru, rutin menggelar seminar, workshop, exhibition hingga menyelesaikan naskah akademik asosiasi dan lain sebagainya.
"Kita juga telah melakukan pengembangan suvenir hasil kerjasama Kemenparekraft dengan ADPII Pusat dan ADPII Yogyakarta untuk dikenalkan ke market Arab Saudi. Kerjasama ini melibatkan 5 desainer untuk membina 5 UMKM dengan kekhasan produk daerah," paparnya.