
Bandung, INDONEWS.ID -- Pimpinan Redaksi Pikiran Rakyat Hazmirullah mengakui Perkembangan Teknologi Digital yang begitu pesat juga ikut mempengaruhi anjloknya Media Cetak Pikiran Rakyat Koran Tertua di Jawa Barat dan biasanya oplah Media Cetak tersebut dicetak sampai 100.000 lebih dan sekarang tinggal lagi sekitar 40 ribuan.
Hal itu diakui oleh Pimpinan Redaksi Pikiran Rakyat Hazmirullah didampingi Manajer Area Pikiran Rakyat Media Nework dan Sekretaris Redaksi Pikiran Rakyat Gita Prima menjawab pertanyaan Indonews Seusai menerima kunjungan studi Komparativ 54 wartawan Tanah Datar Diaula Pertemuan Pikiran Rakyat
studi Komparativ Dipimpin Pjs Bupati Tanah Datar diwakili Asisten III Setda Tanah Datar Jasrinaldi SH, Sekretaris Kominfo Lovely Harmen ST, MT Kabag Prokopim Dedi Triwidono, Kabid IKP Riri Yanti Zahrul Aks M.Ikom, Kabid Persendian Renti Emelia dan sejumlah pendamping lainnya
Menurutnya perkembangan teknologi digital sangat luar biasa, hampir semua industri terdampak disrupsinya, tidak terkecuali industri media.
Industri media cetak yang menjadi bagian industri media dan terimbas disrupsi teknologi digital ini, karena itulah kita harus terus berinovasi dan harus beradaptasi dengan melakukan transformasi digital.
Kemudian tahun 1996, Pikiran Rakyat membangun domain www.pikiran-rakyat.com. Hingga kini, berbagai perubahan terus dilakukan seiring perkembangan zaman dengan mengusung konsep ekonomi kolaboratif, lahirlah paltform Pikiran Rakyat Media Network (PRMN). Dimana PRMN adalah media nasional yang berjejaring dengan berbagai media di sejumlah kota/kabupaten di Indonesia.
Itulah perjalanan panjang Pikiran Rakyat mulai dari sebuah harian umum, lalu bergerak lebih jauh lagi, kemudian mengusung konsep ekonomi kolaboratif, hingga lahirlah Pikiran Rakyat Media Network atau PRMN.
Dalam pengembangan pemasaran juga kita kaitkan dengan segmentasi usia yang sudah terbagi dalam perilaku mengakses informasinya. Generasi baby boomers (usia 58 tahun keatas) sebagian besar masih akses informasinya melalui media cetak, media televisi, media radio.
Kemudian generasi dibawahnya generasi X (usia 48-58 tahun) sebagian besar sudah akses medianya melalui media online (portal berita).dan generasi Milenial (usia 28-48 tahun) sebagian akses informasi melalui media online (portal berita) dan sebagian lagi melalui media sosial.
Sementara itu generasi Z dan Alpha (usia dibawah 28 tahun) hampir semua akses informasinya melalui media sosial.
“Selain cetak, ada radio PRFM 107,5, ada PRMN dan ada MATA BANDUNG. Sampai saat ini Pikiran Rakyat masih bertahan sebagai media paling berpengaruh di Jawa Barat,
Namun PR tidak berpuas diri kedepan tantangan jurnalisme semakin berat, media berpacu dengan perkembangan teknologi.
“Kita sekarang memasuki era kecerdasan buatan (aritificial intelligence). Di belahan dunia, media sudah banyak mengurangi jurnalisnya dan mereka yang tersisih adalah yang tidak mau menambah kemampuan dirinya. (M.Datuk)