Bisnis

Menko AHY Dorong Percepatan Pemulihan Banjir dan Solusi Jangka Panjang

Oleh : very - Jum'at, 07/03/2025 21:16 WIB


AHY berdialog dengan korban banjir. (Foto: Humas Kemenko Infra)

 

Bekasi, INDONEWS.ID – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung kondisi pascabanjir di Duren Jaya, Bekasi Timur, pada Kamis (6/3/2025).

Dalam kunjungannya, Menko AHY menekankan pentingnya percepatan rehabilitasi jangka pendek, menengah, dan panjang guna memastikan pemulihan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir harus diterapkan untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.

“Kita juga harus memikirkan solusi yang lebih permanen. Artinya, solusi jangka pendek tentu harus kita dahulukan, tetapi solusi jangka menengah dan panjang juga harus disiapkan agar banjir tidak terus berulang setiap lima tahun,” ujar Menko AHY.

Lebih lanjut, Menko AHY menegaskan perlunya rehabilitasi rumah warga serta perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan yang terdampak. Identifikasi kawasan prioritas harus segera dilakukan agar langkah-langkah pemulihan lebih terarah dan konkret, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Dalam rapat koordinasi sebelumnya dengan sejumlah menteri, Menko AHY menyampaikan bahwa selain langkah tanggap darurat, pemerintah juga harus menyiapkan strategi jangka panjang untuk mencegah banjir berulang. Ia menegaskan bahwa tanpa upaya mitigasi yang sistematis, permasalahan ini akan terus terjadi setiap tahun.

“Kita harus memperkuat tanggul, menyiapkan area tampungan air seperti embung, serta melakukan normalisasi sungai dan pembangunan sodetan agar daya tampung dan aliran air lebih baik,” jelasnya.

Selain itu, keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, sangat penting dalam mewujudkan solusi yang komprehensif.

Menko AHY juga menyoroti dampak krisis iklim dan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, termasuk di wilayah pantai utara. Ia menekankan bahwa faktor perubahan iklim ini harus menjadi perhatian serius dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan infrastruktur yang lebih adaptif.

Ia juga menegaskan pentingnya penataan kawasan permukiman yang tidak sesuai dengan tata ruang guna meminimalkan risiko banjir, termasuk relokasi warga dari area rawan banjir jika diperlukan.

“Ke depan, proyek tanggul laut raksasa atau Giant Seawall harus diwujudkan sebagai bagian dari upaya perlindungan kawasan pesisir,” katanya.

Pemerintah berkomitmen untuk mengawal proses pemulihan dan memastikan langkah-langkah mitigasi jangka panjang dapat segera terealisasi demi melindungi masyarakat dari dampak banjir di masa mendatang. Dengan koordinasi yang kuat dan aksi nyata di lapangan, diharapkan penanganan banjir dapat lebih efektif dan berkelanjutan.

Peninjauan ini juga dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, Kepala BNPB Suharyanto, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Rachmat Kaimuddin, dan Staf Khusus Menteri Agust Jovan Latuconsina dan Sigit Raditya. *

Artikel Lainnya