
Jakarta, INDONEWS.ID – Penyanyi pop dunia Katy Perry bersama lima perempuan luar biasa lainnya mencatat sejarah dengan terbang ke luar angkasa menggunakan roket New Shepard milik perusahaan antariksa Blue Origin, pada Senin, 14 April 2025 pukul 09.30 waktu setempat. Misi ini membawa mereka melintasi garis Kármán, batas resmi luar angkasa yang berada di ketinggian 100 kilometer dari permukaan bumi.
Selain Katy Perry, kru misi kali ini terdiri dari Lauren Sánchez (tunangan pendiri Blue Origin, Jeff Bezos), Gayle King (pembawa acara CBS Mornings), Aisha Bowe (mantan ilmuwan NASA), Amanda Nguyen (aktivis hak asasi manusia), dan Kerianne Flynn (produser film).
Menurut Reuters, penerbangan berlangsung selama 11 menit, membawa keenam wanita ke zona tanpa bobot dan pemandangan menakjubkan dari luar angkasa. Setelah mendarat dengan selamat, Katy Perry menyampaikan rasa syukurnya dengan mencium tanah dan mengangkat bunga aster ke langit. Bunga tersebut ia bawa khusus untuk putrinya, Daisy Dove Bloom, sebagai simbol cinta.
"Saya merasa sangat terhubung dengan cinta," ujar Katy Perry dalam wawancara bersama BBC, sembari menceritakan bahwa ia menyanyikan lagu klasik "What a Wonderful World" saat berada di luar angkasa.
Tak hanya Katy Perry yang terharu dengan pengalaman ini. Lauren Sánchez tampak menangis haru setelah turun dari kapsul.
"Saya melihat ke luar jendela dan kami bisa melihat bulan. Bumi tampak begitu sunyi. Tenang, tetapi benar-benar hidup," tuturnya, seraya menyampaikan tekadnya untuk semakin menjaga bumi.
Misi ini juga membawa pencapaian khusus bagi Amanda Nguyen, yang menjadi wanita keturunan Vietnam pertama yang berhasil menembus luar angkasa.
“Betapa indahnya dunia yang kita miliki,” ungkap Amanda penuh makna.
Sementara itu, produser Kerianne Flynn menggambarkan pengalamannya dengan cara yang puitis.
“Sebagai seorang pembuat film, saya merasa seolah-olah sedang menonton film yang sangat intim, dan saya tidak hanya menjadi saksi mata film itu, tetapi juga menjadi pendongengnya,” ujarnya.
Dalam video yang dibagikan, seluruh kru tampak melayang dalam kondisi gravitasi nol, tertawa dan saling bersalaman, merayakan pengalaman yang tak terlupakan. Misi ini juga menjadi pengingat sejarah, menyusul langkah Valentina Tereshkova, kosmonot perempuan pertama dari Soviet yang melakukan misi solo ke luar angkasa pada tahun 1963.
Dengan misi ini, Blue Origin menunjukkan langkah signifikan dalam mewujudkan pariwisata luar angkasa, sekaligus memperkuat peran perempuan dalam eksplorasi kosmos.*