
Jakarta, INDONEWS.ID – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan harapan agar Paus Leo XIV, yang baru saja terpilih sebagai Paus ke-267, melanjutkan komitmen terhadap Deklarasi Istiqlal—dokumen penting yang menyuarakan nilai kerukunan antarumat beragama dan solidaritas kemanusiaan.
Dalam pernyataan resmi pada Jumat, 9 Mei 2025, Nasaruddin mengungkapkan rasa bahagianya atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost asal Amerika Serikat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia. Prevost akan menggunakan nama kepausan Paus Leo XIV menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.
"Kami berharap, komitmen atas Deklarasi Istiqlal akan terus terbangun dan terjalin dengan baik dalam kepemimpinan Paus Leo XIV," ujar Nasaruddin. "Untuk dunia yang lebih humanis, alam yang makin lestari, serta kohesi sosial yang makin kuat dan tidak timpang."
Deklarasi Istiqlal, yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar pada 5 September 2024 di Jakarta, menegaskan peran nilai-nilai agama dalam menjawab tantangan global seperti dehumanisasi, perubahan iklim, dan ketimpangan sosial. Dokumen tersebut lahir sebagai bentuk diplomasi lintas iman yang berfokus pada isu kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.
Menag juga menyatakan apresiasinya atas komitmen Paus Leo XIV untuk meneruskan perjuangan pendahulunya. Ia meyakini Paus Fransiskus telah meninggalkan warisan ajaran mulia demi terwujudnya perdamaian dunia.
Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, mengonfirmasi bahwa Deklarasi Istiqlal kini sedang dimatangkan untuk implementasi lebih lanjut.
Ia menyebut telah berdiskusi dengan Kardinal George Jacob Koovakad, kepala dikasteri dialog antaragama yang ditunjuk langsung oleh Paus Fransiskus, dan Pater Markus Solo Kewuta, salah satu tokoh yang juga terlibat dalam penyusunan dokumen tersebut.
“Kami sudah bikin rencana—ada pertemuan, seminar, dan sebagainya—untuk lebih mensosialisasikan Deklarasi Istiqlal,” kata Trias.
Sebelum wafatnya Paus Fransiskus, menurut Trias, sempat ada wacana pertemuan lanjutan antara Paus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, namun rencana itu belum sempat terealisasi.