Nasional

PNM Gelar Pelatihan Mekaarpreneur di Yogyakarta, Dorong Nasabah Naik Kelas dan Mandiri

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 06/07/2025 21:30 WIB


Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan perempuan prasejahtera melalui program pembinaan lanjutan Mekaarpreneur. Pelatihan bertema Motivasi dan Pengembangan Usaha ini digelar di Rumah BUMN Yogyakarta, Kamis (3/7), dan diikuti oleh puluhan nasabah PNM Mekaar dari Yogyakarta, Magelang, Semarang, hingga Solo.

Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas usaha para nasabah dengan pembekalan keterampilan secara menyeluruh. Materi pelatihan meliputi soft skill, hard skill, hingga teknik analisis SWOT, yang dapat langsung diterapkan dalam pengembangan usaha. Dalam sesi ini, PNM menghadirkan Rommy, konsultan UMKM, sebagai pemateri utama yang menyampaikan strategi bisnis secara praktis dan inspiratif.

“Pelatihan ini merupakan bentuk nyata kontribusi PNM, bukan hanya dari sisi permodalan, tapi juga dalam mendampingi langkah nasabah untuk tumbuh dan naik kelas,” ujar L. Dodot Patria Ary Dodot, Sekretaris Perusahaan PNM.

Dodot menambahkan, PNM percaya bahwa dengan pembinaan yang tepat, langkah kecil para nasabah bisa menjadi lompatan besar yang mengubah kehidupan mereka. Keyakinan ini pun tercermin dari sejumlah kisah sukses para peserta pelatihan.

Cerita Perubahan Nyata

Salah satunya datang dari Fitriana, nasabah Mekaar asal Magelang yang meraih juara 3 dalam ajang Mekaarpreneur Naik Kelas. Ia mengaku mendapat banyak manfaat sejak mengikuti pelatihan PNM.

“Dulu saya tidak tahu soal pemasaran digital. Sekarang saya bisa jualan online dan bahkan punya produk baru, getuk frozen. Omzet saya naik dari Rp300 ribu menjadi Rp500 ribu per hari,” ujarnya. Ia juga menyebut modal usaha dari PNM dimanfaatkan untuk membeli bahan baku dan vacuum sealer.

Kisah inspiratif lainnya datang dari Devita Wijayanti, juga dari Magelang, yang berhasil meraih juara 2. Melalui usaha lumpianya, Devita kini mampu menjangkau pasar luar kota dan memanfaatkan media sosial untuk promosi.

“Sebelum ikut pelatihan, omzet saya hanya Rp1–2 juta per bulan. Sekarang bisa sampai Rp4–5 juta. Modal dari PNM saya pakai beli kompor, meja lipat, dan bahan baku,” tutur Devita.

Pendampingan Menyeluruh dan Berkelanjutan

Program Mekaarpreneur menjadi bukti bahwa PNM tidak sekadar menyalurkan pembiayaan ultra mikro, melainkan juga menghadirkan pendampingan usaha yang berkelanjutan, khususnya bagi perempuan prasejahtera. Dengan pendekatan ini, PNM berharap nasabah dapat tumbuh lebih mandiri, naik kelas, dan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.

Langkah PNM melalui pelatihan Mekaarpreneur sejalan dengan visi perusahaan untuk terus hadir dan tumbuh bersama masyarakat, membangun UMKM tangguh, dan memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan.

Artikel Lainnya