Jakarta, INDONEWS.ID – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Palu menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar Tahun 2025, yang melibatkan 1.000 nasabah dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng). Acara berlangsung pada Senin (4/8/2025) di Gedung Mary Glow Restaurant, sebagai bagian dari komitmen PNM dalam memperkuat ekonomi keluarga melalui pemberdayaan pelaku usaha ultra mikro.
Direktur Operasional PT PNM, Sunar Basuki, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari misi PNM sebagai BUMN yang ditugaskan pemerintah untuk mendorong pemberdayaan UMKM dan koperasi. “Langkah ini merupakan bentuk komitmen kami untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasabah yang mayoritas adalah perempuan prasejahtera,” ujarnya.
Sunar menjelaskan, PNM menjalankan strategi pemberdayaan berbasis tiga pilar utama: keuangan, intelektual, dan sosial, yang menyasar peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan kemandirian usaha nasabah.
Di Sulteng, PNM telah melayani lebih dari 180 ribu perempuan prasejahtera dalam 11 ribu kelompok usaha yang tersebar di 65 kantor cabang di 13 kabupaten/kota. Program PKU Akbar sendiri ditujukan untuk memperluas dampak pemberdayaan yang sebelumnya dilakukan secara rutin tiap bulan oleh unit-unit Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).
“PKU Akbar ini skala besar dan diadakan setahun sekali. Antusiasme dari nasabah sangat tinggi, menunjukkan betapa pentingnya pendampingan usaha bagi mereka,” kata M Akbar Rifani, Pemimpin PNM Cabang Palu.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pelatihan literasi keuangan dan digitalisasi usaha. Pelatihan ini bertujuan agar pelaku usaha mampu mengelola bisnis secara modern, efisien, dan adaptif terhadap perubahan teknologi. Selain itu, PNM juga memfasilitasi nasabah untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB), yang hingga kini telah diberikan kepada sekitar 2,3 juta nasabah secara nasional.
Sejak didirikan tahun 1999, PNM telah menyalurkan Rp343 triliun modal usaha kepada 22,4 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia.
Anggota Komisi XI DPR RI, Muhidin M Said, turut hadir dan menyatakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. “Dari 66 juta unit usaha di Indonesia, 99 persennya adalah UMKM yang menyumbang 61 persen terhadap PDB nasional,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya pelatihan dan pemberdayaan bagi pelaku UMKM, serta mendukung kebijakan baru yang sedang digodok Komisi XI bersama OJK. Kebijakan tersebut, bagian dari implementasi UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang P2SK, akan memperluas akses pembiayaan dan memperkuat sektor UMKM.
“Saya mendorong para peserta untuk terus berinovasi dan memanfaatkan kemitraan dengan lembaga pembiayaan seperti PNM secara optimal,” tambahnya.
PNM juga menekankan pentingnya pendampingan mingguan oleh Account Officer (AO) kepada setiap kelompok nasabah. Dalam sesi ini, nasabah dibekali dengan pemahaman dasar mengenai keuangan dan pengelolaan usaha.
“Selain pembiayaan, kami juga bantu sertifikasi halal dan pembentukan agen BRILink untuk nasabah yang memenuhi syarat,” ujar Rifani.
Dengan semangat kolaboratif dan program yang terarah, kegiatan PKU Akbar 2025 di Palu diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan UMKM lokal dan menciptakan ekonomi keluarga yang lebih tangguh dan inklusif di era digital.