Nasional

Gubernur Jawa Barat Hadiahi Rumah untuk Keluarga Driver Ojol Korban Tabrak Mobil Brimob

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 30/08/2025 09:24 WIB


 

Jakarta, INDONEWS.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan perhatian khusus kepada keluarga almarhum Affan Kurniawan, driver ojek online yang meninggal dunia setelah ditabrak mobil Brimob. Dedi menghadiahkan sebuah rumah bagi keluarga Affan serta mengangkat adik korban yang masih duduk di bangku SMP sebagai anak asuh.

Ucapan belasungkawa itu disampaikan langsung Dedi melalui sambungan telepon dengan ibu Affan, sebagaimana terlihat dalam unggahan akun resmi TikTok @dedimulyadiofficial, Jumat (29/8/2025).

“Saya menyampaikan belasungkawa. Maaf tidak bisa menemui langsung,” ucap Dedi dengan suara bergetar.

Affan meninggal dunia di usia 21 tahun. Pemuda yang berasal dari keluarga sederhana ini berhenti sekolah sejak duduk di kelas dua SMP. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dengan satu kakak dan satu adik.

Dalam percakapan tersebut, Dedi meminta izin agar bisa menjadikan adik Affan sebagai anak asuh. Sang ibu pun mengizinkan dengan penuh haru. “Boleh Pak. Saya mengucapkan terima kasih,” jawab ibu Affan sambil menangis.

Selain itu, Dedi berjanji akan membelikan rumah untuk keluarga Affan di Jakarta. “Nanti akan dicarikan rumah di Jakarta. Biar ibu bisa punya rumah sendiri. Tidak ada maksud apa pun, hanya menyampaikan belasungkawa sesama anak bangsa,” kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Dedi juga terus menyampaikan doa agar almarhum diterima di sisi Allah SWT. “Mudah-mudahan almarhum diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan mendapatkan tempat yang mulia,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Dalam kesempatan itu, ibu Affan menyampaikan harapannya agar hukum ditegakkan secara adil. “Saya minta yang nabrak anak saya dihukum seberat-beratnya,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Dedi menyatakan keyakinannya bahwa proses hukum akan berjalan objektif. “Hukumnya harus terbuka dan diketahui semua orang, dan putusannya diketahui semua orang,” tegasnya.

Meski tidak bisa hadir langsung ke Jakarta untuk takziah, Dedi mengutus stafnya dan menekankan bahwa peristiwa tragis seperti ini tidak boleh terulang. “Semoga ini peristiwa terakhir dan tidak boleh terjadi lagi kepada siapa pun di Indonesia,” pungkasnya.

Artikel Lainnya