INDONEWS.ID

  • Selasa, 19/12/2017 11:49 WIB
  • Simulasi Penantang Jokowi, Anies-AHY Didukung 55,3 Persen

  • Oleh :
    • very
Simulasi Penantang Jokowi, Anies-AHY Didukung 55,3 Persen
Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto:Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Lembaga konsultan politik PolMark Indonesia melakukan simulasi penantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres 2019 di luar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga : Ceritakan Kreativitas Nasabah PNM Mekaar, Jokowi Puji Kerupuk "Mama Muda"

Hasilnya, nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu meraih potensi elektabilitas di atas 50 persen.

Direktur Eksekutif PolMark Indonesia Eep Saefullah Fatah mengatakan saat responden disodorkan nama pasangan calon presiden Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan, hasilnya 53,3 persen menyatakan akan memilih. Bila Anies yang menjadi calon presiden dan dipasngkan dengan Gatot sebagai wakil, potensi elektabilitas turun di angka 50,4 persen.

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar

Sedangkan, bila Anies Baswedan disandingkan dengan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), potensi elektabilitasnya mencapai 55,3 persen. Jika Gatot dipasangkan dengan AHY, diprediksi dipilih oleh 51 persen masyarakat.

Eep mengatakan, nama Gatot, Anies, dan AHY dalam survei PolMark Indonesia selalu mengekor elektabilitas Jokowi dan Prabowo meski masih rendah. Tercatat elektabilitas AHY (4,8 persen), Anies Baswedan (4,5 persen), dan Gatot Nurmantyo (2 persen).

Baca juga : Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia

Eep menjelaskan, munculnya kandidat alternatif masih terbuka karena jumlah pemilih loyal Jokowi dan Prabowo masih di bawah 50 persen. Jokowi memiliki elektabilitas 50,2 persen dengan pemilih loyal 30 persen dan Prabowo mempunyai tingkat keterpilihan 22 persen dengan pendukung loyal 9,9 persen.

"Ini mengindikasikan dua hal sekaligus, Jokowi belum ada dalam ‘zona aman keterpilihan’ dan pintu bagi kemungkinan munculnya kandidat alternatif masih terbuka," katanya dalam konferensi pers di SCBD Sudirman, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Survei dilakukan pada 13-25 November 2017 yang melibatkan 2.600 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error lebih-kurang 1,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Setiap responden diwawancarai dengan metode tatap muka. (Very)

Artikel Terkait
Ceritakan Kreativitas Nasabah PNM Mekaar, Jokowi Puji Kerupuk "Mama Muda"
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia
Artikel Terkini
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
PTPN IV Regional 4, Bangun Tempat Wudhu Masjid Tuo
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas